YANI Saptohudoyo, 36 tahun, akan mandi lumpur di Eden, Finlandia. Inilah hadiah dari perusahaan penerbangan Finlandia, Finn Air. Yani, istri pelukis Saptohudoyo di Yogyakarta itu, terpilih sebagai "Wanita Aktif 1990" versi Finn Air. Usai berlumpur-lumpur, begitu hadiah yang diterimanya, Yani pergi ke Swedia dan menikmati perjalanan laut di atas kapal penjelajah. Lalu terus ke Paris, menengok Menara Eiffel dan istana Napoleon di Versailles. Bagaimana perasaan Yani? Ternyata, ibu satu anak ini tak terlalu kaget menerima paket liburan tadi. Karena, "Semua tempat yang tercantum dalam jadwal tur hadiah itu sudah pernah saya datangi bersama Mas Sapto," kata Yani tersenyum. Kecuali, ya, mandi lumpur itu. Padahal, tentang mandi lumpur ini, Sapto punya cara agar istrinya yang bahenol ini tak usah jauh-jauh ke Eden. "Kalau cuma mau mandi lumpur, nanti saya carikan lumpur di Kasongan. Dan dengan senang hati saya mandikan Yani di rumah. Itu kan sudah komplet," ujar Sapto, lantas ia tertawa. Kasongan adalah desa perajin gerabah dari lumpur tanah liat di selatan Yogyakarta. Kabar terakhir dari Yogya, Yani mungkin tak bisa mengikuti tur hadiah Finn Air itu. Bukan karena Sapto akan membawakan lumpur Kasongan, tapi karena bersamaan waktunya dengan keberangkatan anaknya ke Amerika Serikat. Sekarlangit Saptohudoyo, 16 tahun, anak semata wayang Yani dari Sapto, terpilih sebagai satu-satunya utusan DIY untuk mengikuti program American Field Service (AFS). Sayang, memang, tapi siapa tahu lumpur Kasongan lebih sip.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini