BARU kali ini Jenderal (Purn.) Abdul Haris Nasution, 72 tahun, merayakan ulang tahun pernikahannya. Tepatnya Rabu pekan lalu, di rumahnya di Jalan Teuku Umar 40, Jakarta. "Ini pun atas prakasa Saudara Solichin Salam," kata Nasution. Di acara itu, Solichin Salam menyerahkan buku berjudul A.H. Nasution, Prajurit, Pejuang, dan Pemikir hasil karyanya. Maka, acara yang dihadiri sekitar 80 undangan itu bak reuni para pejuang perang kemerdekaan. Perbincangan para tamu kebanyakan masih sekitar masa revolusi. Tokoh yang muncul di antaranya Jenderal (Purn.) Mashudi, Ali Sadikin H.B. Jassin, Frans Seda, Achmad Tahir, K.H. Hasan Basri. Juga tampak Menko Kesra Soeparjo Rustam, Nyonya Hartini Soekarno, dan sejumlah duta besar. Kepada tamu-tamunya, Nasution bercerita soal pernikahannya dengan Johana Sunarti Nasution, kini 67 tahun, yang terjadi di Ciwidey, dekat Bandung, pada 30 Mei 1947. Mulanya, ia kenal Johana di sebuah klub tenis di Jakarta. Ketika Nasution kena granat buatan TNI dalam suatu uji coba, Johana yang bekerja di palang merah merawat. "Waktu merawat, saya rasakan ada getar-getar lain. Rupanya, sudah ada perhatian khusus. Maka, tak menunggu lama, saya putuskan untuk melamar dan menikahi dia," cerita Pak Nas, yang disambut gelak tawa hadirin. Ketika itu Nasution masih berpangkat kolonel. "Begitu selesai nikah, saya langsung ngungsi ke gunung karena rumah istri saya diberondong oleh Belanda. Jadi, tak ada bulan madu-bulan maduan untuk saya dan istri saya," ujar Nasution mengenang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini