Pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto menggembirakan karena dapat melumerkan ketegangan di tengah polarisasi pendukung kedua kubu. Sayangnya di saat yang sama, pertemuan ini juga mencemaskan jika diikuti dengan lobi-lobi politik dan kasus hukum. Demokrasi memerlukan check and balance, maka dari itu perlu adanya oposisi untuk mengkritik penguasa yang cenderung korup. Prabowo Subianto dan partai-partai pendukungnya, perlu menolak tawaran rekonsiliasi dan tetap menjadi oposisi agar ada keseimbangan dalam sistem demokrasi Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini