Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara

Berita Tempo Plus

Wawancara Andi Hakim Nasution: "Dengan Matematika, Orang Tak Jadi Papan Selancar Politik"

2 Januari 2000 | 00.00 WIB

Wawancara Andi Hakim Nasution: "Dengan Matematika, Orang Tak Jadi Papan Selancar Politik"
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sebuah rumah tua yang tenang, di kawasan Ciwaringin, Bogor, Andi Hakim Nasution seperti selalu kembali ke masa lalu. Di rumah itu, ayahnya, Anwar Nasoetion Gelar Mangaraja Pidoli—seorang dokter hewan pada zaman Belanda—membesarkan Andi Hakim. Di antara ruang-ruang rumah yang penuh kenangan, Andi seperti tak henti menyimak kembali ajaran-ajaran ayahnya yang adalah juga seorang peneliti. Salah satu wasiat Anwar kepada Andi adalah: tekunilah ilmu pertanian agar cepat mendapat kerja. Anak sulung dari lima bersaudara itu menjalankan wasiat sang ayah dengan patuh. Hasilnya? Ia bukan cuma cepat bekerja selepas kuliah. Lebih dari itu, "ilmu pertanian" ternyata mengantarkan Andi ke tingkat kemasyhuran yang layak diperoleh seorang cendekiawan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus