Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sebuah rumah tua yang tenang, di kawasan Ciwaringin, Bogor, Andi Hakim Nasution seperti selalu kembali ke masa lalu. Di rumah itu, ayahnya, Anwar Nasoetion Gelar Mangaraja Pidoli—seorang dokter hewan pada zaman Belanda—membesarkan Andi Hakim. Di antara ruang-ruang rumah yang penuh kenangan, Andi seperti tak henti menyimak kembali ajaran-ajaran ayahnya yang adalah juga seorang peneliti. Salah satu wasiat Anwar kepada Andi adalah: tekunilah ilmu pertanian agar cepat mendapat kerja. Anak sulung dari lima bersaudara itu menjalankan wasiat sang ayah dengan patuh. Hasilnya? Ia bukan cuma cepat bekerja selepas kuliah. Lebih dari itu, "ilmu pertanian" ternyata mengantarkan Andi ke tingkat kemasyhuran yang layak diperoleh seorang cendekiawan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo