Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara
Duta Besar Palestina Untuk Indonesia, Zuhair Al Shun:

Berita Tempo Plus

Harus Ada Tindakan Nyata terhadap Israel

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, mendesak komunitas internasional mengambil tindakan nyata terhadap Israel, seperti blokade ekonomi atau politik. Dengan cara tersebut, ia yakin Israel akan patuh dan menerima solusi politik apa pun dari masyarakat internasional. Dia juga menilai gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza beberapa waktu lalu tidak bisa menjadi upaya penyelesaian permanen untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Pemerintahan baru Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden dinilai bisa bersikap lebih adil dalam isu Israel-Palestina. Otoritas Palestina juga menghargai dukungan politik dan bantuan kemanusiaan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.  

29 Mei 2021 | 00.00 WIB

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun saat ditemui di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Jumat 21 Mei 2021. TEMPO/STR/Nurdiansah
Perbesar
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun saat ditemui di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Jumat 21 Mei 2021. TEMPO/STR/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza bisa jadi tak berlaku permanen jika tidak dibarengi upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina.

  • Menurut Al-Shun, solidaritas dan dukungan moral serta politik dari komunitas internasional terhadap Palestina hanya berakhir sia-sia apabila tidak ada tindakan nyata untuk menekan Israel.

  • Al-Shun menyarankan bantuan untuk rakyat Palestina disalurkan lewat jalur resmi.

MELALUI pesawat televisi di ruang kerjanya, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, mencermati pemberitaan setelah terjadi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Ia menyetel Al-Jazeera berbahasa Arab yang menayangkan situasi perayaan warga Palestina di berbagai tempat, antara lain di Umm al-Fahm. "Itu kota bersejarah Palestina yang diduduki Israel. Meski berkewarganegaraan Israel, orang Palestina di sana terus memprotes dan melawan Zionisme," kata Al-Shun dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, Jumat, 21 Mei lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mahardika Satria Hadi

Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus