Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia membentuk tim audit untuk memverifikasi data kematian 24 dokter yang diduga meninggal karena terinfeksi virus corona.
Pasokan alat pelindung diri yang belum merata di banyak daerah, termasuk Jakarta, telah membuat para dokter ketar-ketir saat menangani pasien corona.
Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih mendesak pemerintah mempercepat tes swab untuk deteksi dini penderita corona sehingga siap menghadapi lonjakan jumlah pasien.
SAAT pertama kali mengumumkan enam dokter yang meninggal karena dugaan terinfeksi virus corona pada Sabtu, 22 Maret lalu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) seperti memiliki rutinitas baru. Sejak itu, setiap ada dokter yang berpulang akibat Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), organisasi profesi dokter ini selalu memasang poster ucapan dukacita di laman media sosial komplet dengan potret hitam-putih almarhum berikut nama lengkap dan gelar akademisnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo