Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen truk besar Eropa, Daimler Trucks, AB Volvo dan Traton berencana membentuk usaha patungan atau joint venture dalam mengembangkan jaringan pengisian daya baterai listrik untuk truk dan bus.
Kepala Eksekutif Daimler Trucks Martin Daum memastikan saat ini tidak ada hambatan mengenai pasokan pengisian baterai untuk kendaraan listrik.
Ekspansi infrastruktur pengisian daya memang menjadi rintangan utama perkembangan massal kendaraan listrik baterai.
"Bahan utama peluncuran kendaraan listrik di masa depan adalah infrastruktur. Ini akan menjadi hambatan besar," kata Martin Daum seperti dikutip dari Reuters hari ini, Selasa, 6 Juli 2021.
Ketiga perusahaan tersebut memproduksi truk listrik dan biasanya saling bersaing. Namun kini mereka bersama-sama menginvestasikan 500 juta euro atau USD 593 juta untuk usaha patungan pengisian daya listrik yang akan mulai beroperasi 2022.
Mereka akan memasang dan mengoperasikan setidaknya 1.700 titik pengisian daya untuk kendaraan listrik dalam lima tahun di Eropa. Perusahaan yang tergabung dalam usaha patungan berbasis di Amsterdam ini akan mencari mitra dan pendanaan publik.
CEO Traton Matthias Gruendler mengatakan sekitar 10 miliar euro dibutuhkan untuk membangun infrastruktur pengisian daya listrik di Eropa pada 2050.
"Kami sangat terbuka ke segala arah untuk membiarkan pihak lain bermitra dengan kami dan benar-benar membawa ekuitas ke dalam usaha patungan," kata CEO Traton Matthias Gruendler.
Sebelum, Asosiasi Industri Mobil Eropa atau ACEA menyerukan rencana pembangunan hingga 50.000 titik pengisian daya listrik berkinerja tinggi pada 2030.
Baca: Mobil Listrik Mulai Ramai, Masyarakat Keluhkan Pengisian Daya
HIDAYAT SALAM | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini