Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

<font face=arial size=2 color=#ff9900>Dian Anggraeni:</font><br />Harta Kami Bukan Hasil Korupsi

5 Maret 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah Dhana Widyatmika diperiksa dan ditahan, pekan ini kejaksaan akan memeriksa istrinya, Dian Anggraeni, 36 tahun. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan juga mencurigai aliran uang yang masuk ke rekening ibu satu anak ini. "Saya sudah memberikan semua keterangan berkaitan dengan rekening itu ke PPATK," kata Dian. Jumat malam pekan lalu, lewat sejumlah "jaringan" alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, tempat Dian dan suaminya pernah bersekolah, wartawan Tempo L.R. Baskoro menemui Dian untuk sebuah wawancara.

Anda dan suami Anda disebut-sebut memiliki rekening puluhan miliar rupiah?

Enggak ada itu. Kami tidak punya rekening sejumlah itu. Pengacara Mas Dhana juga sudah membantah. Tidak ada juga dia memiliki 18 rekening. Saya sendiri hanya punya dua rekening, Mandiri dan BRI.

Puluhan miliar mungkin tidak, tapi miliaran rupiah?

Saya tidak mau berkomentar. Kalau boleh saya berkomentar, pemberitaan tentang diri saya menurut saya dipaksakan. Dikait-kaitkan karena saya masih di tempatnya Gayus, sehingga seolah-olah saya sebagai Gayus kedua. Juga disebut ada transfer ke saya US$ 250 ribu, padahal seumur hidup saya tidak pernah punya rekening dolar.

Anda mau menyebutkan tuduhan bahwa suami Anda memiliki puluhan miliaran rupiah itu salah?

Kalau soal Mas Dhana, saya tidak berani ngomong banyak. Saya takut salah statemen. Tapi, kalau puluhan miliar, jelas Mas Dhana tidak punya.

Suami Anda terbuka tidak soal keuangan dengan Anda?

Terbuka dalam arti apa?

Dalam arti, Anda tahu berapa rekeningnya, jumlahnya berapa?

Sebenarnya bukan masalah terbuka atau tidak terbuka. Saya yang enggak mau tahu. Saya tipe orang simpel, bukan tipe orang yang suka ngumpul-ngumpulin uang. Kalau saya punya gaji segini, ya sudah. Jujur saja, penghasilan dari minimarket itulah untuk biaya rutin kami.

Ada yang menyebut suami Anda menginvestasikan uang-uangnya ke dalam bentuk saham.

Saya enggak mau berkomentar tentang yang itu. Kita lihat saja nanti di pemeriksaan.

Suami Anda memiliki minimarket?

Ya, itu dari ibu mertua saya. Saya pikir dari beliaulah turun jiwa bisnis Mas Dhana. Minimarket itu dulu yang membuat adalah mertua saya. Pernah ditawar Alfamart, tapi tidak kami berikan. Mas Dhana memikirkan nasib karyawan.

Kalau showroom mobil 88 Mobilindo itu milik suami Anda?

Iya. Itu dirintis sejak zaman kuliah. Dari satu mobil sampai kemudian ia bisa membeli showroom itu. Dulu ia sering menitipkan mobil ke showroom-showroom.

Sumber kami menyebutkan showroom itu milik seseorang yang kemudian dikuasai suami Anda. Suami Anda melakukan penipuan?

Tidak, showroom itu ia beli. Ini bisnis normal, ada buktinya. Suami saya tidak akan melakukan hal itu. Dia orangnya baik banget, jauh dari yang digambarkan atau ditampilkan media. Saya sendiri tidak rela suami saya dibegitukan. Dia itu suami yang sangat berbakti kepada orang tua. Selama sepuluh tahun menikah, saya tidak pernah dikecewakan dia.

Bisnis suami Anda itu apa saja?

Minimarket, showroom, dan peternakan ayam di daerah Tigaraksa. Suami saya senang bisnis. Dalam hidupnya, yang pertama sangat ia perhatikan adalah ibunya, lalu bisnisnya, baru saya.

Jadi, Anda mau bilang uang yang dimiliki suami Anda itu dari jerih payahnya, bukan korupsi, begitu?

Iya. Semua tetangga juga tahu bagaimana pribadi suami saya. Itu bukan hasil korupsi. Pemberitaan tentang suami saya ini membuat keluarga saya hancur, ibu saya syok.

Suami Anda menjabat account representative. Bukankah seorang account representative bisa menerima uang dari wajib pajak karena pekerjaannya, sebagai ucapan terima kasih, misalnya?

Itu dilarang kode etik. Saya tekankan di sini, suami saya tidak pernah melanggar kode etik.

Kami mendapat informasi, suami Anda bekerja sama dengan seseorang bernama Herly untuk melakukan kejahatan pajak.

Siapa itu? Saya tidak tahu.

Benar Anda memiliki sejumlah emas batangan yang kemudian disita kejaksaan?

Kita tunggu saja pemeriksaan. Kita lihat saja buktinya. Yang jelas, yang diberitakan itu enggak ada yang benar.

Kami memiliki informasi, Anda memiliki sejumlah rumah lain di Jakarta Utara.

Tidak ada itu. Rumah kami ya di situ, di Cipinang Melayu itu.

Ada yang menyebut Anda juga terlibat dalam dugaan korupsi ini karena posisi Anda sebagai penelaah keberatan pajak.

Ini banyak variabel. Tuduhan belum terbukti, saya sudah ditarik ikut berperan. Tapi, kalau saya ditanya apa pernah melakukan seperti yang dilakukan Gayus, saya jawab: tidak!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus