Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MESKI malam sudah sangat larut di Yogyakarta, Agung Nugroho Susanto berusaha tetap melek. Di sebuah bangunan 28 meter persegi di kawasan Gejayan, dia memelototi diktat kuliah sambil sesekali mengawasi mesin cuci yang masih bekerja. Dia hanya ditemani cucian kotor menggunung.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo