Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film La Khaoufa Baada al-Yaoum (Tak Lagi Takut) karya Mourad Ben Cheikh, sutradara Tunisia, terpilih diputar secara resmi di Cannes 2011, dan bahkan mendapat tempat khusus di sesi ”Tribut bagi Tunisia”. Kepada Ging Ginanjar dari Tempo, ia mengatakan, setelah revolusi, fundamentalisme Islam tetap ada dan punya tempat di Tunisia. Namun ia akan melawan dengan cara banyak beradu gagasan.
Bagaimana Anda mempersiapkan film Tak Lagi Takut ini?
Hingga 14 Januari, saya sekadar warga biasa di antara warga lain. Warga yang mengandalkan berita dari Facebook. Memantau siapa yang mengikuti suatu kejadian, siapa yang ke jalan setiap kali ada demonstrasi. Semuanya berubah pada 14 Januari. Berkumpulnya sekitar 40 ribu, bahkan mungkin 60 ribu, orang di kawasan Avenue Bourguiba. Tekad kami mengusir diktator terwujud. Pada titik ini, semuanya berubah. Segalanya. Saya hanya ingin mengambil kamera dan mengabarkan apa yang terjadi. Bagi hidup saya, ini sesuatu yang begitu indah dan hebat. Ini dorongan yang sangat langka dalam profesi sineas.
Apakah Anda sempat bertentangan dengan pekerja film yang mendukung rezim Ben Ali?
Hanya sedikit sineas Tunisia yang tergabung dalam partai dan mendukung Ben Ali. Komunitas sineas Tunisia relatif lebih independen terhadap rezim Ben Ali. Itu sebabnya, barangkali, mengapa para pekerja film bisa benar-benar menjadi bagian dari rakyat biasa dalam gerakan itu, karena masa lalu mereka tidak sekotor masa lalu orang lain dari sektor profesi lain.
Apa arti keberhasilan revolusi bagi sinema Tunisia?
Keberhasilan revolusi Tunisia bisa membuka jalan bagi suatu sinema baru Tunisia. Warga Tunisia selama ini pada umumnya ditekan hak-haknya. Ketika kami mengalami tekanan itu, tidak banyak yang bisa kami nyatakan secara bebas. Sangat terbatas. Sekarang, rakyat Tunisia sudah mendapatkan kembali sepenuhnya hak-haknya, kekayaan nilai sebagai warga, sebagai pribadi. Jadi, saya percaya, kebebasan seperti ini akan mendorong para sineas Tunisia lebih intens dengan kenyataan.
Revolusi ini, selain membuka kemerdekaan, memberi jalan bagi kaum fundamentalis. Seberapa jauh ancaman kaum fundamentalis di Tunisia?
Semuanya harus diselesaikan. Kaum Islamis fundamentalis juga punya tempat di masyarakat kami. Tapi seberapa besar, seberapa luas kekuatan yang akan mereka dapat, masih belum ditentukan. Mereka ingin mendapat sesuatu, tapi saya juga menginginkan sesuatu. Jadi akan terjadi konfrontasi. Itu saya senang. Kami akhirnya akan bisa berkonfrontasi di bidang gagasan, bukan bedil. Diktator Ben Ali selama ini mengangkat senjata untuk menumpas fundamentalis. Barat melancarkan prinsip tertentu untuk menumpas mereka. Namun mereka juga tidak berhasil. Nah, saya berkeinginan untuk menjalankan konfrontasi gagasan-gagasan. Hanya dengan konfrontasi jalan pikiran dan pendapat, ide, maka kita akan bisa hidup bersama. Dengan itu, kita akan juga mampu melihat seperti apa mereka sebenarnya. Dan barangkali bisa membuat mereka menanggalkan pikiran yang ekstrem.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo