Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Bali, di sebuah tempat yang jauh dari hiruk-pikuk Jakarta, Jenderal Polisi Da'i Bachtiar tengah berkonsentrasi untuk persiapan pengamanan Preparatory Committee (PrepCom) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi.
Saat ini, pers tengah menoleh ke dua penjuru: Kapolri Jenderal Polisi Da'i Bachtiar dan Komisaris Jenderal Polisi Sofjan Jacoeb. Bisa diduga, ketika para wartawan menanyakan gunjang-ganjing soal mobil mewah itu, Kapolri Jenderal Polisi Da'i Bachtiar menjawab dengan tegas untuk membantah prasangka masyarakat bahwa pengungkapan kasus penyelundupan mobil mewah itu merupakan upaya memojokkan Sofjan Jacoeb. "Polri tidak melihat siapa pun, saya katakan ini," tuturnya pekan silam. Menurut Da'i, pengungkapan kasus ini bukan bertujuan memojokkan pihak tertentu, tapi merupakan upaya penegakan hukum di seluruh. "Kebetulan, kejadian ini ada di Sulawesi Selatan, saat Sofjan Jacoeb menjabat Kapolda Sul-Sel," kata Da'i Bachtiar.
Berikut adalah petikan wawancara Rofiqi Hasan dari TEMPO dengan Kapolri di tengah-tengah kesibukannya itu.
Apakah benar Sofjan Jacoeb sudah bertemu Anda Kamis pekan lalu?
Memang benar. Jadi, yang bersangkutan menghadap saya. Dia sebagai bawahan, saya sebagai atasannya. Bukan cuma soal mobil, tapi juga soal-soal lain. Saya bilang, saya terima laporannya. Tapi saya bilang bahwa kasus ini tidak mengarah pada satu orang atau jabatan tertentu. Ini upaya Polri untuk penertiban dan penyelidikan, apakah memang betul terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang, atau ada hal hal yang bersifat administratif yang tidak baik sehingga menimbulkan adanya kendaraan mewah masuk Indonesia tanpa prosedur. Ini yang kita selidiki.
Apakah kasus ini menjadi prioritas Polri?
Tidak. Ini rutin. Tapi, karena banyaknya tempat kejadian, Mabes Polri juga turun tangan. Kasus ini ada di Polda Metro Jaya, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan NTB. Indikasi sih sudah dari dulu. Yang terakhir ini kita temukan banyak. Maka, kita bentuk tim dari inspektorat, intelijen, dan lalu-lintas. Tim gabungan akan melihat secara komprehensif, ada aturan yang menjadi celah atau tidak. Jadi, ini tidak terkait pada seseorang. Siapa pun yang terkait, itu hanya bagian dari proses.
Artinya, menghadapnya Sofjan Jacoeb tidak memengaruhi proses penyelidikan?
Sangat tergantung hasil penyelidikan. Sebagai bawahan, dia menjelaskan, kita dengarkan. Tapi penyelidikan kan sedang berjalan. Itu yang akan jadi patokan.
Apakah Sofjan Jacoeb sendiri secara tegas membantah di depan Anda?
Tidak membantah atau mengakui, hanya menjelaskan. Dan saya pun belum menerima laporan lengkap. Penjelasan ya seperti yang Anda terima. Tunggu saja hasilnya nanti.
Kalau yang di STNK itu atas nama Kapolda atau Sofjan Jacoeb?
(Pertanyaan ini dijawab Wakil Kepala Badan Humas Polri, Brigjen Polisi Edward Aritonang.) Itu atas nama Kapolda saja.
Siapa yang menjadi Ketua Tim (Penanganan Kasus Mobil Mewah Mabes Polri)?
Ahwil Luthan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo