Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Reuters merilis laporan ivestigasi lanjutan tentang pekerja anak di bawah umur di pemasok Hyundai dan Kia di Amerika Serikat. Dalam laporan terbarunya yang diterbitkan pada Jumat, 16 Desember 2022, agen kepegawaian menempatkan migran di bawah umur di sejumlah pabrik di mana undang-undang melarang keras anak-anak bekerja. Kasus ini kemudian diselidiki oleh otoritas negara bagian dan federal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setidaknya empat pemasok utama Hyundai dan Kia ditemukan telah mempekerjakan pekerja anak di pabrik-pabrik Alabama dalam beberapa tahun terakhir. Otoritas setempat sedang menyelidiki apakah anak-anak telah bekerja di seluruh rantai pasokan pembuat mobil di negara bagian Amerika Selatan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sebuah pabrik milik Hwashin America Corp, pemasok untuk dua merek mobil di kota Greenville, Alabama selatan, seorang gadis Guatemala berusia 14 tahun bekerja pada Mei ini merakit komponen bodi mobil, menurut wawancara dengan ayahnya dan petugas penegak hukum.
Di pabrik milik produsen suku cadang mobil Korea Ajin Industrial Co, di kota Cusseta, Alabama timur, seorang mantan insinyur produksi mengatakan kepada Reuters bahwa dia bekerja dengan setidaknya 10 anak di bawah umur. Enam mantan karyawan Ajin lainnya mengatakan mereka juga bekerja bersama beberapa pekerja di bawah umur.
Dalam dua pernyataan terpisah yang dikirim oleh firma hubungan masyarakat yang sama, Hwashin dan Ajin mengatakan kebijakan mereka melarang mempekerjakan pekerja anak di bawah umur. Sejauh pengamatan dari Reuters, kedua perusahaan itu mengatakan tidak mempekerjakan anak di bawah umur.
Pekerjaan anak-anak di Hwashin dan Ajin belum pernah dilaporkan sebelumnya. Berita tersebut mengikuti laporan Reuters pada bulan Juli yang mengungkapkan penggunaan pekerja anak, salah satunya berusia 12 tahun, oleh Smart Alabama LLC, anak perusahaan Hyundai di kota Luverne, Alabama selatan.
Pada bulan Agustus, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa SL Alabama LLC, pemasok Hyundai lainnya dan unit SL Corp Korea Selatan, mempekerjakan pekerja di bawah umur, termasuk yang berusia 13 tahun, di pabriknya di Alexander City.
Sejak itu, sebanyak 10 pabrik Alabama yang memasok suku cadang ke Hyundai dan Kia diselidiki oleh berbagai lembaga penegak hukum negara bagian dan federal. Investigasi sedang dilakukan di kota-kota kecil dan pos-pos pedesaan di mana banyak pemasok dan perekrut pekerjaan yang mempekerjakan anak di bawah umur. Belum jelas apakah penyelidikan akan mengarah pada tuntutan pidana, denda atau hukuman lainnya, tulis Reuters.
Seorang juru bicara Departemen Tenaga Kerja, Eric Lucero, mengatakan kepada Reuters bahwa Divisi Upah dan Jam badan tersebut memiliki penyelidikan terbuka terhadap Ajin, tetapi menolak untuk mengonfirmasi apakah penyelidikan itu terkait dengan pekerja anak.
Dalam pernyataannya, Ajin mengatakan "akan bekerja sama sepenuhnya" dengan penyelidikan apa pun oleh regulator dan penegak hukum.
Hyundai, dalam sebuah pernyataan, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya "tidak memaafkan atau mentolerir pelanggaran undang-undang ketenagakerjaan" dan mengharuskan "pemasok dan mitra bisnis kami dengan ketat mematuhi undang-undang tersebut."
Kia, pada bagiannya, mengutuk keras praktik pekerja anak apa pun dan tidak mentolerir praktik tempat kerja yang melanggar hukum atau tidak etis secara internal atau di dalam mitra bisnis dan pemasok mereka.
Hyundai dan Kia, dua produsen mobil terbesar Korea Selatan, adalah perusahaan yang dikendalikan oleh induk Hyundai Motor Group. Kedua perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka sedang meninjau praktik perekrutan yang digunakan oleh pemasok mereka.
ZAIDAN FADHIL | REUTERS
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto