Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo mengangkat Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta pada Senin, 17 Oktober 2022, atau sudah genap 3 bulan yang lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Heru yang awalnya menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) di Istana Kepresidenan dipilih menggantikan Anies Baswedan yang masa tugasnya berakhir pada 16 Oktober, sehari sebelum dilantiknya Heru.
Alasan memilih Heru Budi Hartono sebagai PJ Gubernur
Dikutip dari arsip Tempo, alasan Jokowi memutuskan untuk mengajak Heru sebab ia merasa sudah dekat dan mengenal Heru dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya kan udah kenal Pak Heru lama sekali, sejak dia jadi Wali Kota di DKI, kemudian waktu memegang badan keuangan,” ungkap Jokowi setelah acara pelantikan Gubernur DIY dan Kepala LKPP di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 10 Oktober 2022.
Baca : Sebel Rapat Jalan Berbayar Kembali Ditunda, DPRD DKI: Laporkan ke Heru Budi Hartono
Melansir situs Jakarta.bpk.go.id, Jokowi menilai Heru merupakan orang yang dapat berkomunikasi dengan baik pada siapa saja. Maka dari itu, sebelum dilantik, Heru dititipkan tugas untuk mengurus beberapa persoalan utama di DKI Jakarta, terutama mengenai macet, tata ruang, dan banjir di ibu kota.
“Kemarin saya sudah sampaikan kepada Pak Heru, utamanya persoalan utama di DKI Jakarta. Macet, banjir, harus ada progres perkembangan yang signifikan. Kemudian yang ketiga, hal yang berkaitan dengan tata ruang, itu saja,” tutur Presiden.
Sebelumnya, ada dua kandidat lain yang diajukan sebagai calon PJ gubernur, di antaranya ialah Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar dan Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali.
Setelah 3 bulan Heru jadi PJ Gubernur
Mengutip Antara, salah satu proyek yang dititipkan Jokowi kepada Heru ialah pembangunan sodetan Kali Ciliwung yang tengah dijalankan dengan sangat baik. Jokowi bahkan mengapresiasi kinerja Heru sebab bisa menangani proyek yang hampir enam tahun mangkrak ini.
Dikabarkan pembangunan sodetan Ciliwung mandek karena adanya masalah pembebeasan lahan. Sejak tahun 2015, warga Bidara Cina yang tinggal di sekitar lahan yang akan disodet menggugat proyek ini.
Saat itu para warga merasa tidak terima dengan upaya penertiban yang dilakukan Pemprov DKI yang saat itu dipimpin mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Hal ini karena penertiban dilaksanakan tanpa adanya sosialisasi sebelumnya.
Hingga akhirnya pemerintahan Ahok usai dan digantikan oleh Anies, proyek ini tetap tak mendapati progress. Akan tetapi dengan waktu kurang dari dua bulan, Heru dapat mengatasi pembebasan lahan tersebut.
“Saya juga kaget dikerjakan oleh Pak Pj Gubernur Heru Budi Hartono, saya nggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Sehingga saya ke sini tadi karena sudah selesai,” ujar Jokowi usai meninjau proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung, Selasa 24 Januari 2023.
PUTRI SAFIRA PITALOKA
Baca juga : Pujian dan Perintah Jokowi untuk Heru Budi di Proyek Sodetan Ciliwung
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.