Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

3 Jenis Nyamuk yang Paling Bandel dan Mewabah

Jumlah nyamuk kian banyak, sehingga membutuhkan darah yang banyak pula.

10 Oktober 2017 | 07.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 2016 menunjukkan penyakit yang ditularkan melalui nyamuk mencakup lebih dari 17 persen dari semua penyakit menular. Akibatnya, tercatat lebih dari 1 juta kematian setiap tahunnya yang dipicu oleh nyamuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih dari 2,5 miliar orang di lebih dari 100 negara beresiko tertular demam berdarah. Itu membuktikan bahwa nyamuk adalah binatang penyebab kematian terbesar di dunia, mengalahkan ikan hiu.

Dari berbagai jenis nyamuk, Persatuan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi atau PETRI Indonesia mengungkap ada tiga jenis nyamuk yang paling banyak menyebabkan penyakit. Pertama nyamuk Aedes Aigypti, yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue atau DBD, chikungunya, dan zika. Kedua nyamuk Anopheles sp, yang menyebabkan penyakit malaria. Terakhir nyamuk Culex sp, yang menyebabkan penyakit kaki gajah.

“Tiap tahun penyakit yang disebabkan nyamuk selalu meningkat. Ini terjadi karena jumlah nyamuk yang semakin banyak. Karena satu nyamuk dapat mengeluarkan sebanyak 50 sampai 200 telur,” ujar salah satu anggota Persatuan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi (PETRI), Dr. dr. Leonard Nainggolan, pada acara diskusi “Nyamuk Bandel dan Wabah yang Ditimbulkan” di Hotel Indonesia Kempinski, Senin 9 Oktober 2017.

Jumlah nyamuk meningkat disebabkan perubahan iklim yang menjadikan cuaca semakin panas. Cuaca panas membuat nyamuk kian mudah dan cepat berkembang biak. Jumah nyamuk yang banyak tentu membutuhkan darah yang banyak pula, sejalan dengan meningkatnya individu yang terinfeksi.

Indonesia menjadi salah satu negara yang paling banyak terdapat kasus penyakit dan kematian yang disebabkan oleh nyamuk. Mengutip data Kementerian Kesehatan, jumlah penyakit dan kematian yang disebabkan oleh nyamuk mencapai 15 ribu orang per tahun.

“Jumlah kasus penyakit dan kematian di Indonesia masih tinggi karena kesadaran masayarakat akan lingkungan yang besih masih kurang. Mereka hanya melakukan fogging untuk membasmi nyamuk dewasa, tetapi tidak untuk jentik-jentik nyamuk yang berada di sekitar rumah,” ujar Leonard.

Bahkan menurut Leonard, salah satu kecamatan yang paling banyak terdapat kasus akibat nyamuk adalah Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dia melanjutkan, ini mencerminkan penyakit yang disebabkan nyamuk bisa terjadi di mana saja, tak terkecuali di kawasan elit.

NAWIR ARSYAD AKBAR

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus