Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

4 Kasus Pengalihan Pendaratan Selain di Bandara Soekarno-Hatta

Akibat cuaca buruk di barat Jakarta hingga Tangerang, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA 271 tak mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.

22 November 2019 | 17.21 WIB

Seorang teknisi melakukan pengecekan pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 737 Max 8 di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, 13 Maret 2019. Garuda Indonesia memesan Max 8 sebanyak 50 unit adalah untuk peremajaan dan efesiensi. REUTERS/Willy Kurniawan
Perbesar
Seorang teknisi melakukan pengecekan pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 737 Max 8 di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, 13 Maret 2019. Garuda Indonesia memesan Max 8 sebanyak 50 unit adalah untuk peremajaan dan efesiensi. REUTERS/Willy Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Akibat cuaca buruk di wilayah barat Jakarta hingga Tangerang, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 271 terpaksa tak jadi mendarat di Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Jumat siang, 22 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pendaratan dialihkan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Padahal pesawat asal Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Barat itu seharusnya turun di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tindakan tersebut terpaksa dilakukan karena cuaca di Bandara Soekarno-Hatta tidak memungkinkan untuk mendarat. Pesawat telah mencoba mendarat, namun akhirnya pilot memutuskan untuk berputar arah ke Halim.

Selain di Jakarta, beberapa penerbangan di kota-kota lainnya di Indonesia mengalami hal yang sama. Berikut beberapa kota yang pernah mengalihkan penerbangannya akibat cuaca buruk, di antaranya:

1. Tiga Pesawat dari Ambon Menuju Makassar Dialihkan

Akibat hujan deras yang disertai angin kencang di Kota Makassar, tiga pesawat dari Kota Ambon menuju Kota Makassar gagal mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, pada Selasa, 22 Januari 2019.

Ketiga pesawat yang gagal mendarat tersebut, yaitu Lion Air dengan nomor penerbangan JT 791 rute Ambon-Makassar, pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GIA 641 rute Ambon-Makassar, dan pesawat Lion Air JT 781 dari Palu menuju Makassar. Pesawat-pesawat tersebut dialihkan ke bandara alternatif Balikpapan.

Keputusan itu diambil oleh pilot pesawat karena cuaca buruk yang melanda Kota Makassar. Saat itu, Kota Makassar tengah dilanda hujan deras yang disertai angin kencang. Selain itu, jarak pandang di Kota Makassar di bawah batas minimal 800 meter.

2. Lima Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya

Lima pesawat dengan tujuan Bandara Internasional Juanda Surabaya gagal mendarat karena cuaca buruk, pada 13 Maret 2019. Lima pesawat itu dialihkan ke beberapa bandara di antaranya Semarang, Bali, serta Sumenep, Madura.

Hal ini dikarenakan adanya awan tebal menutup di sebelah barat dan timur bandara, atau tepatnya di runway 10 dan 4 yang mengakibatkan lima pesawat harus dilakukan pengalihan.

3. Empat Penerbangan Menuju Bandara Sam Ratulangi Dialihkan

Empat penerbangan yang dijadwalkan mendarat di Bandara Sam Ratulangi dialihkan karena cuaca buruk melanda Manado, Sulawesi Utara, pada Minggu, 28 April 2019.

Hal ini dikarenakan cuaca hujan deras di Manado, yang mengakibatkan beberapa penerbangan terdampak. Di antaranya adalah Wings Air IW 1173 TTE-MDC (Ternate – Manado) dialihkan ke Gorontalo, Wings Air IW 1164 GTO-MDC (Gorontalo – Manado) didaratkan kembali ke Gorontalo, Citilink QG 300 CGK-MDC dialihkan ke Balikpapan, dan Batir Air ID 6279 MDC-CGK kembali ke Apron dan penumpang kembali ke ruang tunggu.

4. Dua penerbangan Tujuan Samarinda Dialihkan ke Balikpapan

Dua penerbangan, Garuda Indonesia dan Batik Air dari Jakarta menuju Samarinda terpaksa dialihkan ke Balikpapan akibat cuaca buruk dengan jarak pandang di bawah 1 kilometer, pada 15 Juni 2019.

Hujan intensitas sedang hingga deras sejak pukul 02.30 WITA yang mengakibatkan penerbangan ini dialihkan. Kemudian, cuaca semakin buruk ketika pukul 11.45 WITA kota Samarinda masih berselimut awan mendung tebal.

Jarak pandang yang terbatas di bawah 1 kilometer di runway Bandara APT Pranoto, menyebabkan kedua pesawat itu harus mengalihkan pendaratan ke Balikpapan, setelah sempat berputar-putar di atas Samarinda.

MEIDYANA ADITAMA WINATA BERBAGAI SUMBER l DA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus