Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap 2 anggota kawanan begal di kawasan luar bandara. Dua tersangka begal itu adalah MM, 27 tahun dan AI, 19 tahun.
Polisi masih mengejar NC, seorang perempuan yang kini masuk DPO (Daftar Pencarian Orang).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tersangka DPO adalah residivis kasus narkoba, belum lama keluar penjara. Dia adalah dalang dari pembegalan korban PM di jalan Perimeter Utara kawasan luar Bandara Soekarno-Hatta," kata Wakil Kepala Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Ronald Sipayung dalam jumpa pers Kamis sore, 3 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ronald mengatakan 3 tersangka itu melakukan pembegalan pada 13 Agustus 2024. Mereka bertiga mengendarai satu kendaraan bermotor sekitar pukul 01.30 dini hari. Saat itu korban PM (22) sedang melintasi Jalan Perimeter Utara, berjarak 500 meter dari tempat tinggalnya.
"Korban pada saat itu berjalan kaki sendirian hendak mencari kopi, sepulang kerja," kata Ronald.
Hal itu dibenarkan korban, PM, yang hadir dalam jumpa pers di Aula Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
Rhonald menyebut tersangka meminta handphone yang sedang dipegang korban dan membacokkan senjata tajam ke arah tubuhnya. "Korban terkena sabetan celurit pada punggung, dan pada saat itu tersangka terekam Closed Circuit Television (CCTV), sementara korban mendapat 5 jahitan dirawat di rumah sakit," kata Ronald.
Kronologi Peristiwa Pembegalan
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Reza Fahlevi mengatakan berdasarkan rekaman CCTV, tim Reskrim bergerak memburu tersangka. "Kami tangkap dua tersangka di Cengkareng, Jakarta Barat," ujar Reza.
Kedua tersangka MM dan AI merupakan kaki tangan NC. Keduanya diajak untuk mencari uang dengan melakukan kejahatan. Tersangka NC, yang masih buron, menyiapkan kendaraan. "Bahkan sebelum melakukan kejahatan, NC mencekoki MM dan AI dengan tramadol," kata Reza.
Berdasarkan keterangan AI dan MM, NC tergolong berpengaruh di kampungnya Cengkareng. Kedua tersangka takut terhadap residivis itu.
Tersangka MM dan AI tak memiliki pekerjaan tetap. Sehari-hari mereka hanya nongkrong dan kerap ikut tawuran, sehingga mereka bersedia ikut saat NC menawarkan mereka untuk membegal.
Cerita Korban PM
Korban PM mengatakan begitu punggungnya kena sabetan celurit, dia jatuh tersungkur dan berlari ke tengah jalan. Dia sempat dikejar tersangka sebelum komplotan begal itu kabur.
Kepolisian memutar ulang rekaman CCTV pembegalan itu dalam jumpa pers. Terlihat PM sedang berjalan kaki sembari tangannya main handphone di depan dada. Tiba-tiba sebuah sepeda motordari arah belakang memepet PM.
"Minta HP-nya!" kata PM menirukan tersangka yang membentaknya.
Spontan PM melempar handphone. Namun seketika punggung PM disabet celurit. Telepon seluler merek Samsung A04E yang jatuh di jalan diambil tersangka sebelum kabur.
Pada saat itu DPO NC tetap di atas kendaraan, sedangkan AI dan MM yang semula melompat dari motor dan mengejar korban terlihat kembali naik ke motor yang dikendarai NC. Perempuan berbaju merah itu memutar balik kendaraan dan kabur.
Usai kejadian, Polres Bandara Soekarno-Hatta melakukan penyelidikan. Berbekal rekaman CCTV milik Otoritas Bandara Soekarno-Hatta itu, mereka menangkap kedua tersangka begal. AI dan MM terlacak di Jakarta Barat dan berhasil dicokok.
Pilihan Editor: Eks Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad Lolos ke Senayan, KPK Tetap Lanjutkan Penyidikan Korupsi Dana Hibah