Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga Ternate akan kedatangan tamu agung saat gerhana matahari total nanti. Putri Kerajaan Thailand secara khusus akan menyambangi wilayah ini. Pemerintah kota dan Kesultanan Ternate sudah menyiapkan penyambutan istimewa.
Satu sajian kuliner yang akan disuguhkan adalah sirop buah pala. Buah ini banyak tumbuh di Kepulauan Maluku, yang dikenal sejak berabad lampau dan diburu bangsa Eropa. "Kami sudah menyiapkan untuk dicicipi oleh wisatawan mancanegara. Kami ingin sirop ini setara dengan anggur," ujar Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman.
Ternate dan Maba di Maluku Utara merupakan wilayah dengan durasi gerhana total yang cukup lama. Di Maltara, Ternate, gerhana akan berlangsung 2 menit 45 detik, sedangkan di Maba, Halmahera Timur, berlangsung 3 menit 17 detik. Tak mengherankan jika pulau ini akan dibanjiri tamu asing, seperti rombongan Kerajaan Thailand, pelancong, dan ilmuwan dari berbagai negara.
Burhan Abdurahman menyadari bahwa momentum ini dapat diberdayakan untuk mendongkrak pariwisata wilayahnya. Karena itu, dia dan jajarannya sudah menyiapkan aneka festival serta mengenalkan berbagai tujuan wisata. "Harapan kami tahun ini menjadi momentum kebangkitan wisata Ternate," katanya.
Masyarakat dan wisatawan juga akan menikmati Festival Legu Gam, pesta rakyat Maluku Utara untuk merayakan ulang tahun Sultan Ternate. Tarian Legu Gam sebelumnya hanya digelar untuk dinikmati keluarga Sultan Ternate, tapi kini bisa dinikmati khalayak. Dalam festival ini ada ritual Doru Gam, yakni ritual mengunjungi kampung, lalu ritual Kololi Kie, yaitu ritual perjalanan mengelilingi Gunung Gamalama melalui laut. Ada lagi ritual Fere Kie, yang berisi kegiatan mendaki Gunung Gamalama. Bagi pencinta makanan laut, jangan khawatir, karena Pemerintah Kota Ternate juga menggelar aksi makan gohu–sashimi ala Maluku Utara. "Kami akan melibatkan suku Togutil pada puncak peristiwa."
Sultan Tidore Husain Syah menggelar ritual adat dolo-dolo di Pulau Tidore. Ritual itu dilakukan untuk memohon perlindungan dari gangguan roh jahat. Dolo-dolo merupakan tradisi turun-temurun yang sudah mengakar di masyarakat adat Kesultanan Tidore. Tradisi tersebut dimulai dengan membaca doa permohonan perlindungan dan berakhir dengan memukul kentongan secara bersamaan di seluruh wilayah kampung saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan.
Bukan hanya Ternate dan Tidore yang menyiapkan acara yang meriah. Belasan kota di 12 provinsi juga bersiap menyambut gerhana ini dengan sangat antusias. Padahal 33 tahun lalu, tatkala gerhana matahari total melintasi Jawa Tengah saat itu, masyarakat dicekam kecemasan dan ketakutan. Masyarakat berdiam di rumah masing-masing. Minimal, sejak setahun lalu, pemerintah pusat dan daerah sudah berkoar-koar berjualan menikmati sensasi peristiwa langka ini. Aneka festival disiapkan dalam paket perjalanan bagi para pelancong.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan gerhana ini hanya merupakan magnet besar yang disematkan pada festival dan paket-paket wisata untuk menyambangi daerah wisata Indonesia. Apalagi saat ini pemerintah menyiapkan 10 tujuan wisata utama. "Ibaratnya kami hanya menunggangi gerhana ini," ujar Arief. Dari kemasan paket wisata dengan gerhana ini, pemerintah menargetkan tak kurang dari 5 juta pergerakan wisatawan Nusantara dengan perkiraan penerimaan Rp 3,8 triliun dan menggaet pelancong mancanegara hingga 100 ribu orang dengan perkiraan penerimaan devisa Rp 1,56 triliun.
Pemerintah menggandeng Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia. Ketua Asita, Asnawi Bahar, mengatakan paket-paket wisata sudah diluncurkan dengan fokus gerhana matahari. Mereka mengemas dalam paket tujuan baru, tempat wisata baru, dengan beragam festival di dalamnya. Seperti Pemerintah Kota Balikpapan yang menggandeng anggota Asita Balikpapan, yang menargetkan kunjungan pelancong mencapai angka 2,5 juta. "Kami sudah menjual gerhana matahari di Balikpapan sejak setahun lalu," kata Direktur Trans Borneo Adventure Joko Purwanto.
Menteri Arief menyatakan tak kurang dari 100 aktivitas yang tersebar di 12 provinsi akan digelar. "Yang paling besar di Palu, Bangka Belitung, lalu Palembang," ujarnya. Sejumlah artis Ibu Kota akan meramaikan festival yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah setempat. Aneka macam tarian, perlombaan, dan ritual juga akan digelar. Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menyiapkan 10 teropong dan 5.500 kacamata khusus untuk masyarakat. "Agar masyarakat dapat merasakan fenomena alam ini," ujar Bupati Bangka Tengah Erzaldi Rosman.
Festival melihat gerhana akan dipusatkan di pantai Desa Terentang sepanjang 4,5 kilometer. Pada 6-9 Februari diselenggarakan bermacam acara, seperti karnaval budaya, pertunjukan, dan pengajian Kyai Kanjeng Emha Ainun Najib; salat gerhana berjemaah; serta pertunjukan dambus, pencak silat, dan tarian rudat secara kolosal. "Nanti rencananya ada pertandingan 1.001 bola api dan lomba kereta sorong, yang sudah diakui Unesco."
Lain di Bangka Tengah, lain pula di Palembang. Di kota pempek ini, wisatawan akan menikmati festival kuliner yang digelar di food truck di sepanjang Jembatan Ampera. "Wisatawan dapat menikmati makanan yang digelar di truk makanan," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga.
Mereka bisa melakukan wisata kuliner sambil melihat atraksi barongsai, tur edukasi, atau mengikuti lomba selfie. Sehari sebelum acara puncak, digelar pula Festival Ogo-ogo, pergelaran mitos gerhana, dilanjutkan pada acara Glowing Nite Run to GMT 2016. Sedangkan bagi warga Muhammadiyah, mereka akan menyemarakkan peristiwa ini dengan menggelar salat gerhana dan kajian keilmuan di kampus, sekolah, masjid, serta musala milik Muhammadiyah.
Pemerintah daerah Balikpapan menyiapkan lokasi khusus untuk menikmati gerhana matahari nanti, seperti adanya pesta laut Pantai Manggar yang menyajikan kuliner tradisional khas Kalimantan berikut peragaan seni budayanya. Rangkaian pesta laut ini juga digelar di Lapangan Merdeka Pertamina, bersamaan waktunya dengan gerhana matahari total.
Menyambut peristiwa langka ini, semua berkemas. Transportasi dan akomodasi menjadi pendukung utama untuk para pelancong. Ketua Asita, Asnawi Bahar, menyebutkan upaya menjaring wisatawan sudah dilakukan jauh-jauh hari. Dia menyatakan animo wisatawan cukup besar. Hal ini dibuktikan dari tingginya pemesanan perjalanan dan hotel di kota-kota yang dilintasi gerhana. Beberapa grup organisasi ini mendapat pesanan dari kelompok wisatawan dalam jumlah besar. Para wisatawan asing pun, khususnya ilmuwan pemburu gerhana, berlomba-lomba mencari tempat strategis untuk mengamati fenomena ini. "Terutama ke Maluku Utara, 15 hari lalu saja ada 2.500 orang ke sana," ujar Asnawi.
Umumnya, kata dia, wisatawan memang mencari spot, akses transportasi, dan akomodasi yang memadai, seperti Palembang, Bangka Belitung, Palangkaraya, dan Balikpapan. Hal ini juga tak lepas dari keterbatasan angkutan udara dan hotel yang tersedia. Bagi mereka yang berkantong tebal, tersedia pula empat kapal pesiar yang akan melintasi Indonesia saat gerhana, yakni Orion Cruise milik National Geographic, Caledonian Cruise, Coral Princess Cruise, dan Peter Deilmaan Cruise. PT Pelni juga merencanakan tiga kapal besar sebagai hotel terapung di Bangka Belitung, Palu, dan Ternate. Nah, sudahkah Anda memilih tempat untuk memburu gerhana nanti?
Dian Yuliastuti, Servio Maranda (Bangka), Parliza Hendrawan (Palembang), S.G. Wibisono (Balikpapan), Budhy Nurgianto (Ternate)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo