Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

50 Blok dan Tower Rusun Milik DKI Jakarta Belum Ramah Disabilitas

Akses bagi penyandang disabilitas menjadi masalah bagi 50 blok dan tower rusun milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

2 September 2019 | 11.55 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat serah terima kunci kepada 780 warga di Rusunami Samawa atau Rumah DP Nol di Klapa Village, Jakarta Timur, Sabtu, 31 Agustus 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat serah terima kunci kepada 780 warga di Rusunami Samawa atau Rumah DP Nol di Klapa Village, Jakarta Timur, Sabtu, 31 Agustus 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 48 blok dan dua tower rumah susun atau rusun di DKI Jakarta belum ramah terhadap penyandang disabilitas. Kepala Bidang Perencanaan Teknis Dinas Perumahan DKI Jakarta, Rommel Pasaribu, membenarkan masih banyak rusun yang belum ramah penyandang disabilitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Terutama rusun dengan ketinggian enam lantai," kata Rommel saat dihubungi, Senin, 2 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini memiliki 148 tower rusun dengan ketinggian 16 lantai dan dua tower dengan ketinggian 12 lantai. Untuk hunian di bawah 10 lantai yang biasanya disebut satu blok, Pemprov DKI kini memiliki 48 buah.

"Yang telah ramah lansia baru yang 16 lantai," ujarnya.

Menurut dia, banyak rusun yang belum ramah disabilitas karena sebelumnya pembangunan hunian vertikal itu memang belum memikirkan konsep tersebut. Namun, pembangunan rusun yang sekarang dipastikan mempertimbangkan aksesibilitas untuk penyandang disabilitas.

Rusun yang dibangun pemerintah saat ini, kata dia, dipastikan terdapat fasilitas ramp (jalan melandai) dan toilet untuk disabilitas. Selain itu, setiap tower terdapat satu unit hunian khusus untuk disabilitas yang ditempatkan di lantai dasar rusun.

"Toilet disabilitas juga sudah kami siapkan di lantai dasar," kata Rommel

Rommel menuturkan saat ini di setiap tower memang baru terdapat satu unit khusus untuk penyandang disabilitas. Pemprov DKI, kata dia, berjanji bakal terus menambah unit khusus untuk penyandang disabilitas dengan melihat kondisi di lapangan.
"Nanti kriteria huniannya juga akan kami sesuaikan kriterianya sesuai kebutuhan."

Sedangkan, untuk rusun yang belum ramah disabilitas bakal terus ditingkatkan aksesibilitasnya. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan membangun ramp di rusun yang enam, tujuh dan 12 lantai.

"Pembangunannya akan dilakukan bertahap. Itu sudah kami pikirkan agar semua hunian milik pemerintah ramah difabel," ujarnya.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bakal bekerja sama dengan komunitas untuk menelaah fasilitas umum, termasuk rusun yang dimiliki pemerintah agar ramah disabilitas. Selain itu, Anies juga mengimbau agar masyarakat yang mempunyai keluhan terhadap pelayanan dan fasilitas umum di DKI, bisa langsung menyampaikannya.

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus