Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Buang air kecil kelihatannya mudah dilakukan. Tapi apakah semua orang sudah melakukannya dengan cara yang benar? Belum tentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan jika ingin buang air kecil secara sehat. Setiap orang perlu tahu kenapa harus berhenti memaksakan diri buang air kecil, apakah perlu jongkok di WC duduk toilet umum, atau apa dampak buang air kecil sambil mandi.
Dilansir dari Well + Good, inilah aturan buang air kecil yang benar menurut pakar urologi dan terapis panggul.
1. Jangan memaksa menghentikan aliran urine
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada yang mengatakan bahwa menghentikan aliran urine di tengah buang air kecil, lalu melanjutkannya lagi, bisa membangun otot dasar panggul yang lebih kuat. Meskipun benar, bukan itu tujuan utama ke toilet. "Ketika kita buang air kecil (kencing), kandung kemih kita berkontraksi, dan otot-otot dasar panggul kita secara refleks rileks. Jika kita kencing dan mencoba menghentikan alirannya, itu menghambat refleks alami yang perlu dilakukan tubuh kita," Heather Jeffcoat, terapis fisik khusus perempuan di Los Angeles.
2. Hentikan kebiasaan memaksa kencing
Di tengah kesibukan, banyak orang yang ingin buru-buru mengeluarkan urine dengan memaksakannya. Itu tidak benar. "Selama ribuan tahun, tubuh kita telah membangun sistem yang sangat canggih untuk eliminasi urin yang tepat. Ini melibatkan jalur neurologis kompleks yang memicu kontraksi otot kandung kemih dengan relaksasi sfingter urin yang terkoordinasi. Kekuatan kencing yang berulang dapat mengganggu sinkronisasi ini. Seiring waktu, menyebabkan hilangnya kekuatan kandung kemih dan sensasi yang tepat, yang berpuncak pada ketidakmampuan untuk mengeluarkan urin dengan tepat," kata Robert Mordkin, pakar urologi di Virginia, Amerika Serikat.
3. Aturan 20 detik
Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan mamalia membutuhkan rata-rata 21 detik untuk mengosongkan kandung kemihnya. Pada manusia, ini sama dengan melepaskan sekitar 8 ons (atau satu cangkir) cairan. Seseorang yang minum delapan gelas air yang direkomendasikan sehari kemudian harus buang air kecil sekitar delapan kali per hari, kata ahli urologi Nicole Eisenbrown.
Ikuti aturan kandung kemih 20 detik untuk membantu mengoptimalkan hidrasi dan kebiasaan buang air kecil. Kencing selama lebih dari 20 detik mungkin menunjukkan bahwa Anda telah menahannya terlalu lama; Kencing kurang dari 20 detik mungkin berarti terlalu sering ke kamar mandi.
4. Jangan menahan kencing
Terkadang hal ini tidak dapat dihindari, tetapi menahan kencing sebaiknya dihindari. Sering menahan kencing dapat meregangkan kandung kemih dan menyebabkan kelemahan otot kandung kemih," kata Lamia Gabal, seorang ahli urologi bersertifikat. Lama kelamaan, kebiasaan ini bisa menyebabkan kesulitan buang air kecil, atau menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
5. Hindari kencing untuk berjaga-jaga
Ada istilah kencing berjaga-jaga, yakni kencing yang dilakukan ketika ingin bepergian dan khawatir tidak bisa menemukan kamar mandi di tempat tujuan.
“Ini dapat mengirim pesan ke otak bahwa ini adalah volume yang tepat bagi kandung kemih untuk merasakan sensasi ingin buang air kecil, sama saja melatih kandung kemih untuk kencing pada volume yang lebih kecil," kata Gabal.
6. Duduk di toilet umum tidak masalah
Masih jongkok di WC duduk toilet umum? “Jongkok dapat menegangkan otot-otot selangkangan dan dasar panggul, yang berpotensi menyebabkan kelenturan yang lama," kata David Kaufman, ahli urologi. Lama kelamaan ini membuat orang kesulitan mengosongkan kandung kemih dan meningkatkan kemungkinan kena infeksi saluran kemih. Dari segi kebersihan, duduk di toilet umum tidak berbeda dengan menyentuh ponsel atau memutar saluran di remote TV.
Baca juga: Stop Kebiasaan Kencing sebelum Keluar Rumah hanya untuk Berjaga-jaga