Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menstruasi kadang-kadang berlangsung lebih lama dari biasanya. Kadang-kadang kondisi ini menimbulkan kekhawatiran. Memang sih, itu belum tentu menjadi tanda bahaya. Tapi akan lebih baik jika Anda tahu beberapa penyebab berikut, jadi Anda tahu kapan harus khawatir dan kapan tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar kesuburan wanita Hal Danzer mengatakan kepada Bustle, Selasa, 27 Agustus 2019, sebagian wanita memang mengalami masa haid yang bervariasi. Hal itu bisa dikaitkan dengan perjalanan, stres, diet, obat-obatan, dan perubahan fisiologis lainnya.
"Secara umum, Anda hanya perlu khawatir jika pola siklus Anda berubah," kata Danzer. "Ini biasanya karena perubahan nutrisi atau perubahan pada kondisi fisiologis wanita."
Berikut tujuh kemungkinan penyebab menstruasi lebih lama serta kapan Anda perlu khawatir.
1. Perubahan hormon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu penyebab utama haid lebih lama adalah karena hormon. Menstruasi akan datang ketika tubuh Anda tidak hamil, kadar estrogen dan progestin turun, dan kadar prostaglandin naik. Kondisi itu memberitahu rahim untuk melepaskan lapisan yang dibangun untuk potensi kehamilan.
Tapi jika keseimbangan hormon itu terganggu, menstruasi akan lebih lama. "Ketika kadar hormon berubah, panjang periode juga dapat berubah. Ini biasanya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan,” ujar Danzer.
Kadang-kadang haid yang panjang disertai dengan rasa tidak nyaman dan pendarahan yang berlebihan. Menurut Danzer itu juga tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi temu dokter kandungnan jika Anda punya pertanyaan.
2. Perubahan kelenjar tiroid
Menurut Society for Endocrinology, tiroid adalah kelenjar kecil di bagian depan leher Anda yang mengeluarkan hormon untuk metabolisme tubuh, termasuk menstruasi. Perubahan tiroid dapat disebabkan oleh defisiensi yodium atau gangguan autoimun seperti tiroiditis Hashimoto.
"Sepertiga wanita berusia akhir 30-an mengalami perubahan kelenjar tiroid, yang dapat menyebabkan menstruasi yang lebih berat atau lebih lama," kata Danzer. "Ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tetapi Anda harus mengunjungi dokter kandungan."
3. Polip rahim
Polip adalah pertumbuhan abnormal jaringan yang dapat terjadi pada organ apa pun, termasuk rahim. "Ketika ada polip di rahim, wanita mungkin mengalami flek sebelum dan setelah menstruasi, yang mungkin membuat menstruasi jadi lebih lama. Bercak juga bisa muncul di antara periode menstruasi," kata Danzer.
Polip biasanya jinak, tetapi beberapa bisa bersifat kanker. Jadi Anda tetap perlu memeriksanya.
4. Perubahan metode kontrasepsi
Pil kontrasepsi dapat mempengaruhi frekuensi, durasi, dan tingkat aliran periode menstruasi, menurut Everyday Health. Mengubah metode kontrasepsi dapat mempengaruhi menstruasi Anda setiap bulan, tapi itu bagian dari penyesuaian sehingga normal. Biasanya penyesuaian berlangsung tiga periode menstruasi.
5. Infeksi menular seksual
Menstruasi yang tidak biasa, menyakitkan, atau bercak di antara periode menstruasi dapat menjadi gejala infeksi menular seksual, menurut American University.
Keluarnya darah menstruasi yang panjang bisa menjadi tanda penyakit menular seperti gonore atau klamidia. Menurut laman Mayo Clinic, gonore dapat menyebabkan perdarahan di antara menstruasi, buang air kecil yang menyakitkan, atau nyeri panggul.
Sementara klamidia dapat mencakup gejala-gejala ini ditambah keputihan yang tidak biasa, tetapi juga mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, menurut Plent Parenthood. Kedua infeksi ini dapat diobati, terutama jika diketahui sejak dini.
6. Keguguran
Menstruasi yang terlambat dan berat mungkin disebabkan keguguran, menurut lamanMayo Clinic. Keguguran terjadi pada hingga 20 persen orang yang tahu mereka hamil dan lebih sering terajdi pada orang yang tidak tahu mereka hamil. Jika waktunya sesuai dengan periode reguler Anda, mungkin itu bukan keguguran.
7. Kista ovarium
Kista ovarium sering terjadi, dan dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang lama dan tidak teratur, menurut Center of Menstrual Disorders and Reproductive Choice. Namun, Anda tidak perlu panik. Sebagian besar kista jinak dan jarang bersifat kanker, hanya saja jika ukurannya besar dapat mengganggu aliran darah menstruasi Anda.
Kista biasanya menghilang sendiri, tetapi sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk meyakinkan bahwa kista Anda jinak. Jika ada lebih dari satu kista, Anda mungkin menderita Polycistic Ovarian Syndrome (PCOS). Menurut Mayo Clinic, gangguan sistem endokrin ini dapat menyebabkan menstruasi lebih berat dan tidak teratur. PCOS dapat menyebabkan infertilitas, jadi sebaiknya diobati sejak dini.