Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah gaya hidup saat ini, jadwal yang padat, stres karena pekerjaan, dan faktor ekonomi/biologis lainnya, banyak wanita kesulitan untuk hamil, tidak semudah yang mereka harapkan. Langkah pertama setelah 12 bulan mencoba untuk hamil (enam bulan jika berusia 35 tahun atau lebih) adalah menjadwalkan evaluasi infertilitas. Pengobatan dan inseminasi intra-uterin dapat membantu hamil, kata dokter dan konsultan infertilitas di India, Anuradha Kapur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk hamil setelah satu tahun melakukan hubungan seks teratur tanpa kondom untuk wanita di bawah 35 tahun dan enam bulan untuk wanita 35 tahun ke atas. Ini dialami sekitar 10 hingga 15 persen pasangan. Biasanya 50 persen pasangan hamil dalam waktu tiga bulan setelah melakukan hubungan seksual tanpa kondom secara teratur dan 80 sampai 85 persen pada tahun pertama. Kasus infertilitas sekitar sepertiga berhubungan dengan laki-laki, sepertiga perempuan, dan sisanya merupakan kombinasi faktor minor pada kedua pasangan atau infertilitas yang tidak dapat dijelaskan.
Inilah beberapa masalah yang bisa membuat wanita sulit hami.
1. Berat badan
Berat badan wanita adalah salah satu penyebab paling umum yang jadi penghalang kehamilan / konsepsi. Kekurangan atau kelebihan berat badan memiliki efek buruk pada potensi kehamilan dan siklus menstruasi. Selain olahraga, jalani diet sehat dengan banyak makan sayuran, buah, dan kacang-kacangan.
2. Stres
Tingkat stres, kecemasan, dan depresi menargetkan kesuburan dan siklus menstruasi. Pada pria, stres dikenal sebagai faktor utama penurunan jumlah sperma atau motilitas sperma yang buruk. Cobalah menjalani kehidupan yang bebas kecemasan dan bahagia. Salah satunya dengan berlatih meditasi.
3. PCOS
Sindrom polikistik ovarium (PCOS) adalah salah satu alasan terbesar wanita sulit hamil akhir-akhir ini. Pada kondisi ini, ovulasi (pelepasan sel telur normal dari indung telur setiap bulan) tidak terjadi. Ovulasi juga dapat dipengaruhi oleh gangguan hormonal lainnya, stres, obesitas, diabetes, gangguan tiroid, dan hiperprolaktinemia. Gangguan ovulasi terjadi pada 15 persen pasangan dengan infertilitas.
4. Masalah tuba fallopi
Tuba fallopi yang rusak dan tersumbat juga dapat memengaruhi peluang untuk hamil. Riwayat infeksi panggul, penyakit menular seksual, endometriosis, operasi sebelumnya pada tuba falopi atau kehamilan ektopik meningkatkan risiko obstruksi tuba falopi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada tes yang disebut hysterosalpingography atau sonosalpingography yang dapat dilakukan pada hari ketujuh haid untuk menilai kesehatan tuba. Jika terdapat sumbatan, maka sebagian dapat diperbaiki dengan operasi laparoskopi dan histeroskopi.
5. Masalah rahim
Rahim yang bentuknya tidak beraturan dapat mempersulit sel telur yang telah dibuahi untuk menempel pada dindingnya. Kelainan dapat disebabkan oleh fibroid (pertumbuhan non-kanker pada dinding rahim), polip atau jaringan parut akibat pembedahan, infeksi dan kelainan kongenital rahim.
6. Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika lapisan endometrium mulai terbentuk di luar rahim, bukan di dalamnya sehingga menghalangi jalannya sel telur dan sperma untuk pembuahan. Meskipun gejalanya bervariasi, sebagian besar pasien mengalami nyeri terus-menerus di daerah panggul, seks yang menyakitkan, sering buang air kecil, nyeri hebat selama menstruasi. Kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan atau operasi.
7. Usia
Seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas sel telur yang diproduksi dalam tubuh wanita menurun. Saat lahir, wanita memiliki sekitar dua juta telur tetapi secara alami kehilangan ratusan ribu sel telur pada saat mencapai pubertas. Tubuh terus kehilangan sel telur secara alami. Dan tingkat kehilangan sel telur wanita meningkat sekitar usia 37 tahun. Kualitas sel telur yang disimpan di ovarium juga menurun seiring waktu. Ingat, jam biologis terus berdetak. Namun, opsi pembekuan telur kini tersedia.
8. Faktor pria
Kualitas dan kuantitas yang buruk atau motilitas sperma pria dapat menyulitkan untuk hamil. Alkohol, merokok, obat-obatan, stres berdampak negatif pada pelepasan dan produksi sperma dalam tubuh pria. Infertilitas faktor pria dapat disebabkan oleh beberapa alasan termasuk trauma lokal, kondisi medis seperti diabetes, gondongan, penyakit menular seksual selain kebiasaan tidak sehat seperti minum alkohol dan merokok. Paparan panas yang sering dapat memengaruhi produksi sperma juga.
9. Masalah lain
Sering terjadi, meski semuanya tampak normal, pasangan menghadapi masalah tidak bisa hamil. Dalam kasus seperti itu, modifikasi gaya hidup dan inseminasi intrauterin dapat membantu hamil.
Langkah pertama setelah 12 bulan mencoba untuk hamil (enam bulan jika Anda berusia 35 tahun atau lebih) adalah menjadwalkan evaluasi infertilitas. Penilaian multi bagian ini meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik, USG panggul dan penilaian ovulasi, tes darah termasuk profil hormonal dan AMH, analisis air mani setelah tiga hari pantang, dan evaluasi rahim dan saluran tuba (dengan sinar-X khusus atau ultrasonografi). Pemeriksaan lain adalah laparoskopi dan histeroskopi bila diindikasikan. Perawatan bersifat spesifik penyebab dan dibuat khusus untuk setiap pasangan dengan tingkat keberhasilan yang baik.
INDIAN EXPRESS