Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas membuat lalu lintas orang di Terowongan Kendal mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta Yulham Ferdiansyah Roestam mengatakan saat ini lebih dari 10 ribu orang melintasi Terowongan Kendal pada jam sibuk pagi dan sore.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Traffic orang yang terjadi selama tiga jam sibuk pagi dan tiga jam sibuk sore hari semakin meningkat karena pengembangan kawasan ini dibangun dengan prinsip interkonektivitas,” kata Yulham dalam diskusi pengembangan TOD Dukuh Atas di Simpang Temu Dukuh Atas, Rabu, 12 Juli 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, pembangunan kawasan berwawasan transit sangat penting untuk mengembangkan konsep interkoneksi antarmoda transportasi. Sebab, rata-rata orang Asia hanya ingin berjalan sekitar 200 meter untuk mengakses transportasi publik. Sehingga pengembangan kawasan TOD mesti mengedepankan konsep interkoneksi untuk memudahkan orang dalam mengakses transportasi publik.
“Karena kalau aksesnya tidak baik membuat orang malas menggunakan angkutan publik. Sehingga konsep ini yang menjadi konsentrasi bersama dalam pengembangan MRT Jakarta dan kawasan di sekitarnya,” ujarnya.
PT MRT Jakarta telah memperoleh mandat untuk mengembangkan kawasan berorientasi transit di koridor utara-selatan jalur. Mandat tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 65 Tahun 2021.
Adapun kawasan berwawasan transit yang akan dikelola MRT, yakni yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M-Sisingamangaraja, Istora-Senayan, dan Dukuh Atas. TOD Dukuh Atas, kata dia, menjadi kawasan yang dibangun dengan konsep interkoneksi yang bertemakan “Kolaborasi Gerak.”
Kawasan TOD Dukuh Atas menjadi kawasan berorientasi transit pertama yang memiliki akses transit terbanyak di Jakarta. Di kawasan tersebut menjadi titik temu lima jenis modatrasportasi publik, yakni MRT Jakarta, Transjakarta, kereta bandara, kereta commuterline, dan LRT Jabodebek. Operasional LRT Jabodetabek rencananya bakal diresmikan pada 18 Agustus mendatang.
Untuk mendukung interkonektifitas tersebut, MRT Jakarta telah menugaskan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek untuk menggarap Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas sebagai penghubung Stasiun LRT Jabodebek di sisi selatan Waduk Setiabudi Barat dan Stasiun KCI Sudirman.
Proses pengembangan jembatan sepanjang 265 meter itu juga dibantu PT ITJ bersama KSO Waskita Bersama Vision First dengan kontraktor pelaksana Waskita Beton Precast. “JPM Dukuh Atas itu dibangun dengan visi besar bisa menjadi hub atas lima transportasi publik di kawasan TOD Dukuh Atas.”
IMAM HAMDI
Pilihan Editor: Target Beroperasi Juli, Pembangunan JPM Dukuh Atas Capai 84,2 Persen