Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengurangi pemakaian air tanah di Ibu Kota, air baku bagi warga Jakarta akan dipasok oleh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I dan SPAM Karian-Serpong.
Kedua SPAM itu akan menjadi andalan pasokan air baku bagi Jakarta dan sekitarnya.
Direktur Air Tanah dan Air Baku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Iriandi Azwartika mengatakan Jakarta akan memperoleh pasokan air baku 11 meter kubik per detik dari kedua SPAM.
"Penggunaan air tanah di DKI Jakarta bisa dikurangi dan semuanya bisa menggunakan air permukaan," kata Iriandi di Jakarta, Rabu 24 Maret 2021.
Pada 2018, 46 persen kebutuhan air domestik berasal dari ekstraksi air tanah, karena belum tersedianya air baku yang memadai bagi masyarakat. Padahal 45 persen wilayah Jakarta memiliki air tanah dengan kualitas kritis hingga rusak. Sebagian air tanah yang dikonsumsi warga Jakarta tercemar bakteri Escherichia coli.
Kementerian PUPR menargetkan SPAM Jatiluhur I beroperasi pada kuartal pertama 2024. Proyek ini akan menyediakan air minum curah sekitar 4.750 liter per detik.
SPAM Jatiluhur ditargetkan bisa menyalurkan air bersih ke empat wilayah distribusi di Jakarta dan sekitarnya. Provinsi DKI Jakarta akan menerima pasokan 4.000 liter per detik, Kota Bekasi 300 liter per detik, Kabupaten Bekasi 100 liter per detik, dan Kabupaten Karawang 350 liter per detik.
Baca juga: Anies Baswedan: Air Minum Mookervart Pertama untuk Kebutuhan Publik
Kementerian PUPR juga telah menetapkan pemenang proyek SPAM Karian-Serpong. SPAM ini dirancang untuk menyediakan air baku bagi 2,2 juta jiwa penduduk di wilayah Jakarta, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini