Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Akhirnya sebuah apotik

Tanjungpinang memiliki apotek baru, yala farma. izin pendirian apotek di daerah perbatasan harus selektif karena dapat dipakai sebagai dalih penyelundupan obat keras. apotek kimia farma, bertarif seenaknya. (kt)

29 Juli 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUDAH lama dipercakapkan Kota Tanjungpinang berpenduduk 50.000 jiwa itu hanya memiliki sebuah apotik. Yaitu apotik milik pemerintah, Kimia Farma. Karena tiada saingan, tak heran jika apotik ini kerap dituduh memasang harga seenaknya. Pihak Kimia Farma men)lak dituduh begitu. "Ini apotik pemerintah kami punya batas tertentu dalam menarik keuntungan" kata drs Busyra Hasyim, pimpinan apotik itu. Dirut PT Kimia Farma (Jakarta), drs. Sukaryo memang pernah mengakui, apotik Kimia Farma Tanjungpinang memenarik keuntungan 15 sampai 20% dari tiap obat yang dijualnya. Tapi, kata Sukaryo ketika berkunjung ke kota ini tahun lalu, keuntungan sebesar itu dipungut mengingat ongkos angkut ke kota ini cukup tinggi. Biasanya tambah Sukaryo, keuntungan itu hanya 5 sampai 10%. Tapi Busyra Hasyim juga menyebut kebiasaan sebagian dokter untuk memberi resep obat mahal bagi pasiennya. Untuk mendirikan apotik baru tampaknya tak mudah di Tanjungpinang. Terutama karena kota ini termasuk daerah perbatasan, salah-salah apotik dapat dijadikan topeng untuk usaha penyelundupan obat-obat keras atau narkotik. Karena itu menurut dr. Nadiar, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Riau izin usaha apotik baru perlu diteliti benar-benar. Barangkali telah melalui penelitian yang mendalam, sehingga bulan lalu sebuah apotik baru telah berdiri di Kota Tanjungpinang. Namanya Yala Farma. Melihat nama ini sudah jelas, angkatan laut ada di belakangnya. Karena itu tentu ada jaminan bahwa apotik baru ini akan cukup terpercaya. Setidak-tidaknya akan menjadi perbandingan harga bagi para pemamah obat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus