Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Sekarang, Deposito Mereka

Para transmigran sitiung asal wonogiri setelah setahun bermukim, ternyata tidak dapat mengambil uang deposito serta bunganya dari bri sijunjung, sawah lunto. mereka gelisah karena pihak bri berbelit-belit.(dh)

29 Juli 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PROYEK Serbaguna Wonogiri terus menggebu dikerjakan. Suara alat-alat besar bergema ke seluruh kawasan calon bendungan seluas 1.150 hektar itu. Pertengahan bulan ini tanggul pengelak yang menutup aliran titik temu Bengawan Solo dengan Sungai Kedawung baru saja selesai. Semustinya penutupan itu dilakukan sebulan sebelumnya. Tapi karena diterjang banjir hal itu terlambat dikerjakan. "Pertengahan 1982 nanti, banjir Bengawan Solo mudah-mudahan dapat ditahan dari 4.000 M3 per detik menjadi tinggal 400 M3 per detik" berkata ir. Soeminto, Kepala Proyek Serbaguna Wonogiri. Proyek bernilai Rp 66,43 milyar ini akan merendam kawasan seluas 108 kmÿFD. Untuk itu sebagian dari 67.000 jiwa penduduk penghuni daerah itu telah dipindahkan. Tapi lebih dari itu, pekerjaan membuat bendungan itu sendiri tentu taklah ringan. Beberapa bukit batu harus diratakan. Alat-alat peledak sering terdengar dari berbagai penjuru. ~Ada kalanya pula alat-alat peledak itu macet. "Kalau satu lubang sampai 3 kali diisi peledak tak juga mau meledak, harus diberi sesajen" tutur Mulyono seorang karyawan di proyek itu. Artinya tempat itu dihuni roh-roh halus sehingga perlu diungsikan dulu lewat sesajen. Begitu katanya. Di samping beberapa ribu kepala keluarga yang masih tertunda keberangkatannya ke proyek transmigrasi Rimbo Bujang (Jambi), soal uang deposito rupanya mulai memusingkan para transmigran yang sudah berangkat (Sitiung). Uang deposito ini adalah 60% dari seluruh ganti rugi yang pernah mereka terima sebelum berangkat ke Sitiung. Deposito di BRI itu ditentukan hanya boleh diambil setelah setahun melalui BRI Sijunjung, Sawah Lunto. Tapi waktu setahun telah lewat, para transmigran asal Wonogiri itu belum juga dapat mengambil uang simpanan mereka. Kegelisahan mulai timbul, lebih-lebih karena droping beras dan lauk yang selama ini mereka terima secara cuma-cuma sudah hampir berakhir. Tugimin "Dengan biaya Rp 10 ribu saya datang dari Blok A Sitiung I" tutur Tugimin, "untuk meminta uang deposito saya." Pemuda berasal Desa Ngungking Sari, Kecamatan Wuryantoro (Wonogiri) itu mempunyai deposito sebesar Rp 258.000. Selama ini ia juga belum pernah menerima bunganya. Sebelum menuju Wonogiri, Tugimin mendapat keterangan dari BRI Sawah Lunto bahwa depositonya belum dapat dibayarkan karena "belum dikirimkan BRI Wonogiri." Tapi sampai di Wonogiri ia tak mendapat keterangan pasti dari pihak BRI di sini. Sudah 2 minggu ia menunggu. Begitu pula beberapa orang lainnya yang juga datang dari Sitiung dengan ongkos sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus