Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal meluncurkan aplikasi Jakarta Kini atau Jaki.
Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City Yudistira mengatakan aplikasi ini telah dibuat sejak Oktober tahun lalu, namun belum diluncurkan secara resmi. "Aplikasi Jaki ini sudah bisa didownload melalui play store," kata Yudistira di kantornya, Rabu, 15 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melalui aplikasi ini, warga Jakarta bisa melaporkan berbagai kejadian dan langsung bisa melihat tindak lanjut dari pemerintah. Laporan warga ditargetkan sampai maksimal enam jam ke satuan kerja perangkat daerah terkait dan ditindaklanjuti dalam waktu tujuh jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, cara kerja sistem laporan masyarakat di aplikasi Jaki hampir sama dengan Qlue. Hanya saja, warga tidak bisa melihat laporannya sudah ditindaklanjuti atau belum pada aplikasi Qlue. "Di Aplikasi Jaki, warga bisa melacak laporannya sudah ditindaklanjuti atau belum," ujarnya.
Selain itu, aplikasi Jaki juga dilengkapi banyak fitur lainnya, seperti fitur JakWarta, JakRespons, JakPangan, JakPantau, JakISPU, JakSurvei, JakSiaga, JakApps dan JakCo. Selain itu, aplikas ini juga bisa menghubungkan ke sejumlah situs pemerintah seperti situs APBD DKI dan situs resmi pemerintah lainnya.
Ia menuturkan melalui fitur JakWarta, warga bisa melihat berbagai laporan berita yang telah dikerjakan pemerintah. JakRespons untuk melihat tindak lanjut laporan warga, JakPangan untuk melihat harga komoditas di pasar terdekat dan JakPantau untuk pengamatan pintu air, pompa dan lokasi banjir di ibu kota.
Sedangkan, fitur JakISPU untuk mengukur indeks kualitas udara, JakSurvei untuk mengukur indesk kebahagiaan warga ibu kota, JakSiaga untuk menjangkau instansi penolong, JakApps untuk menghubungkan ke berbagai aplikasi yang dimiliki DKI dan JakCo untuk menghubungkan ke situs e-commerce dan start up.
Aplikasi Jaki bakal diluncurkan secara resmi oleh Anies Baswedan pada akhir Januari 2020. Pada saat ini jumlah pengunggah aplikasi tersebut telah mencapai lebih dari 50 ribu orang. "Kami targetkan bisa lebih dari satu juta orang yang mendownload," ujarnya.