Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap program sumur resapan akan berlanjut di Ibu Kota. Menurut dia, sumur resapan mempercepat banjir surut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini PR (pekerjaan rumah) kami ke depan mudah-mudahan nanti diteruskan," kata dia di Jakarta Recycle Centre, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies menilai sumur resapan mampu membuat debit air surut, khususnya di daerah cekung. Dia menuturkan daerah cekung berpotensi banjir. Sementara di daerah non-cekung air akan lebih mudah mengalir.
Karena itulah, Anies berujar, petugas menempatkan pompa mobile di lokasi diduga bakal mengalami genangan hingga banjir. "Sumur resapan itu penting untuk daerah yang cekung," ucap dia.
Dia menyebut persoalan sampah dan banjir harus diselesaikan secara ilmiah, bukan politis. Anies tak menjabarkan apa maksudnya. "Kami berharap kedewasaan kita semua untuk melihat ini sebagai sebuah problem yang diselesaikan secara scientific, bukan semata-mata secara politik," kata dia.
Anies tak menyebutkan siapa yang berpolitis soal sumur resapan. Hanya saja, anggaran pembangunan sumur resapan tahun ini ditolak DPRD DKI.
Pemerintah DKI telah memohonkan Rp 120 miliar untuk membangun sumur resapan dalam pembahasan APBD DKI 2022 tahun lalu. Namun, rapat Badan Anggaran (Banggar) yang dipimpin Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menolak anggaran tersebut.
Menurut Anies, banjir Jakarta disebabkan karena curah hujan tinggi dan kawasan cekung. Solusi banjir di daerah cekung ini adalah sumur resapan.
Buktinya, lanjut dia, banjir cepat surut di daerah cekung yang telah terbangun sumur resapan. Akan tetapi, Anies tak merincikan lokasi yang dimaksud. "Di situ kenapa kami melihat penting sekali menghormati ilmu pengetahuan dan melaksankan ilmu pengetahuan, karena inilah solusi yang bisa kita andalkan," kata dia.