Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Anies Baswedan Resmikan Perpustakaan dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di TIM

Anies Baswedan menyatakan Perpustakaan dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin ini adalah satu dari 32 janjinya saat awal menjabat gubernur DKI.

7 Juli 2022 | 19.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meresmikan Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di kawasan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Kamis, 7 Juli 2022. TEMPO/Moh Khory Alfarizi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Perpustakaan dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di kawasan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Anies menyebut peresmian ini merupakan salah satu dari 32 janjinya saat awal menjabat sebagai gubernur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ini salah satu janji yang kami eksplisitkan dari 32 janji yang kami bawa. Salah satunya peresmian Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin,” ujar Anies di TIM, Kamis, 7 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Anies menginginkan tempat tersebut harus bisa membangun komunitas bukan hanya sekadar tempat berkumpulnya buku. “Dulu perpustakaan penuh dengan buku cetak sekarang web digital, tempat berkarya, tempat belajar, harus jadi co-working,” katanya.

Di Perpustakaan Jakarta itu telah tersimpan 138.000 koleksi buku dan 4.395 koleksi di PDS HB Jassin. Perpustakaan Jakarta berisi koleksi buku-buku umum, buku-buku anak, hingga koleksi kejakartaan yang relevan dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, koleksi di PDS HB Jassin berfokus pada pendokumentasian karya sastra, termasuk dokumen tulisan tangan sastrawan-sastrawan besar, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, dan lainnya. Keduanya juga dilengkapi sejumlah ruang baru, antara lain ruang multifungsi, ruang permainan anak, bilik cerita, ruang baca privat, ruang podcast, ruang komputer, dan ruang koleksi kejakartaan.

Anies berpesan agar pustakawan harus bisa menjadi navigator yang baik. Tidak hanya menjadi penjaga buku, tapi harus menjadi inspirator dan bisa memantik ide serta karya bagi semua pihak.

“Bekerja dengan seni rasa pengetahuan dan untuk berinspirasi. Ini future of library, kami berharap ini menjadi cermin perpustakaan,” tutur Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengingatkan bahwa saat ini telah terjadi tsunami informasi. Sehingga para pustakawan harus menjadi pemberi pegangan, pelampung untuk menghadapi tsunami informasi itu.

Menurut Anies Baswedan, gedung yang sudah selesai dibangun itu memang mulai bisa digunakan hari ini, tapi penghidupannya harus bisa dibangun oleh semua orang. “Itu perlu waktu. Tanggung jawab kita di pemerintahan.”

Baca juga: Vaksin Booster Syarat Perjalanan, Anies Baswedan: DKI Sudah 50 Persen

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan sejak 2018. Pernah meliput isu teknologi, sains, olahraga, dan ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti Kursus Jurnalistik Intensif di Tempo Institut dan magang menjadi wartawan Tempo pada akhir 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus