Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tepuk riuh ditingkahi jeritan histeris membuncah begitu intro lagu Another Break in the Wall dari Pink Floyd datang mengentak. Sekitar 250 penonton yang memadati Kafe Barbados di Jalan Kemang Raya, Jakarta, menatap panggung dengan mata nyalang. Kaki mereka bergantian menggebuk lantai. Rabu malam pekan lalu itu, mereka—rata-rata berusia 30-40 tahun—hanyut dalam acara berjuluk Pink Floyd Nite. Mereka ikut menyanyikan lagu-lagu dari album grup rock asal Inggris itu, yang dikumandangkan dengan baik oleh Doddy Katamsi—vokalis grup rock Elpamas.
Pink Floyd adalah salah satu yang hadir dalam acara yang digelar dua kali sebulan di kedai makan kelas menengah-atas itu. Selain Pink Floyd Nite, pada pekan terakhir setiap bulannya di Barbados disajikan pula Rock of the Month—dulu bernama Legend of the Month. Ini merupakan acara hasil kerja bareng antara Barbados dan Radio M-97FM, Jakarta, sebuah stasiun radio swasta yang menyiarkan secara khusus lagu-lagu rock periode 1960-1970. Rock of the Month merupakan kegiatan off air stasiun radio yang memiliki penggemar fanatik sekitar 200 ribu itu.
Agus Wicaksono, Direktur Operasional M-97FM, menjelaskan bahwa acara itu adalah servis kepada pendengar musik rock klasik. Meski tak terlalu untung secara bisnis, Agus mengaku tak masalah. Sebab, begitulah cara radio bermoto ”The classic rock station” itu memelihara hubungan dengan para pendengar setianya. Dari sana, setiap bulan hadirlah Deep Purple, Led Zeppelin, Rolling Stones, Kansas, The Beatles, Genesis, atau Yes di Barbados. Dari generasi lebih muda, ada Def Leppard, Metallica, U2, Queen, dan Bon Jovi.
Respons pengunjung terhadap kedua acara live music yang dimulai pada awal 2002 itu boleh dibilang besar. Tak hanya mendengarkan musik, kedua acara itu, terutama Rock of the Month, menjadi ajang pertemuan, diskusi tak resmi, dan tukar-menukar koleksi antar-para rockmania.
Manajer Pemasaran Barbados, Teguh Nugroho, mengungkapkan bahwa kafe dengan kapasitas 400 kursi itu paling sedikit dikunjungi 250 tamu setiap ada pertunjukan musik rock. Dalam acara Rolling Stones Nite, pengunjung malah penuh sesak sehingga, ”Banyak yang berdiri karena tak kebagian tempat duduk,” kata Teguh.
Urusan menservis dahaga para ”rockmania” juga ditemui di luar Jakarta. Di Surabaya, misalnya, Radio Colors FM tiap Selasa malam menggelar pertunjukan musik rock di Colors Pub di Jalan Sumatera, Surabaya. Acara berjuluk Tuesday Rock Session itu menyuguhkan lagu-lagu dari dedengkot rock dunia. Selasa malam awal September lalu, pub berkapasitas sekitar 100 orang itu menampilkan replika Led Zeppelin yang dibawakan grup lokal: Gletzer. Dari pukul 21.00 hingga 1.00 dini hari, mengentaklah lagu-lagu grup classic rock kelompok asal Inggris itu. Mula-mula Kashmir, lalu Stairway to Heaven, kemudian lagu lain yang memecahkan gendang telinga.
Menurut Didi Adhiyaksa, Direktur Program Radio Colors FM, kegiatan off air itu untuk mempererat hubungan radionya dengan pendengar, terutama rockmania. Memang Radio Colors, tutur Didi, tak mengkhususkan sebagai stasiun radio classic rock. Stasiun radio yang bermarkas di kawasan Dharmahusada Indah, Surabaya, itu hanya memutar musik cadas pada Selasa selama sehari penuh. Karena itu, ”Acara itu kita kemas dengan nama Tuesday Rock Session,” ujar Didi. ”Dari pagi hingga tengah malam, kita menyuguhkan lagu rock, dari classic rock hingga rock yang baru.”
Tak ayal, Tuesday Rock Session menjadi acara favorit di Radio Colors FM. Permintaan lagu rock dari para pendengar paling banyak dibandingkan dengan jenis musik lain. Ia membandingkan: tanpa musik rock, permintaan lagu dari pendengar per hari hanya sekitar 200 kali. Tapi, jika musik rock yang ditampilkan, jumlah itu membengkak hingga dua kali lipat.
Di Bandung, rockmania meneguk nikmatnya ”arak musik rock” di Rumput Cafe. Serupa dengan Colors Pub di Surabaya, kedai makan di Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, itu juga menyajikan lagu-lagu musik cadas setiap Selasa malam. Menurut Micko Protonema, Manajer Rumput Cafe, menu live music yang digelar setiap Selasa malam itu disajikan khusus bagi para penggemar rock era 60-an dan 70-an. ”Kami memberikan tempat bagi para penggemar rock untuk mengobati dahaga mereka,” katanya.
Nurdin Kalim, Bobby Gunawan (Bandung), Sunudyantoro (Surabaya)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo