Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Asyik Cari Cacing di Selokan, Warga Bekasi Temukan Buaya

Balai Konservasi Sumber Daya Alam mengevakuasi buaya yang ditemukan warga Bekasi di Jalan Raya Kalimalang.

12 Januari 2020 | 19.21 WIB

Tim gabungan dari masyarakat dan komunitas berhasil menangkap seekor buaya di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor. Penangkapan tersebut berhasil pada hari kedua sekitar pukul 21.00, Sabtu 6 Oktober 2018. TEMPO/ADE RIDWAN
Perbesar
Tim gabungan dari masyarakat dan komunitas berhasil menangkap seekor buaya di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor. Penangkapan tersebut berhasil pada hari kedua sekitar pukul 21.00, Sabtu 6 Oktober 2018. TEMPO/ADE RIDWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi - Warga Bekasi, Saman, tak menyangka bakal menemukan seekor buaya di Jalan Raya Kalimalang. Cerita bermula saat Saman tengah mencari cacing di saluran air di Jalan Raya Kalimalang, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Ahad, 12 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Saman tak sengaja menemukan benda asing. Penasaran, ia pun mengecek. Rupanya ketika diperiksa ada seekor buaya muara yang masih dalam keadaan hidup. Buaya yang diprediksi berbobot 60 kilogram itu berada dalam kondisi lemas dan dalam keadaan terikat mulutnya. Kuat dugaan, buaya sengaja dibuang oleh pemelihara sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Petugas evakuasi dan eksekusi binatang liar Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Eko Uban, mengatakan ketika ditemukan tubuh buaya dililit pakai selimut besar. "Sepertinya buaya peliharaan. Kalau buaya liar pasti berontak ketika dipegang," kata Eko, Ahad, 12 Januari 2020.

Ia mengatakan warga sempat membawa buaya ke Markas Polsek Bekasi Kota di Jalan Sudirman, Bekasi Barat. Dinas Damkar yang menerima laporan, segera ke lokasi untuk mengevakuasi dan membawa ke markas pemadam kebakaran. "Kami bawa pakai mobil bak. Usinya kira-kira lima tahun," ucap Eko.

Buaya muara tersebut, lanjut Eko, kini telah dibawa Balai Konservasi Sumber Daya Alam untuk diobservasi. "Tadi buru-buru dibawa karena (terlihat) stres buayanya," kata Eko yang sempat berkoordinasi agar buaya dipelihara untuk bahan edukasi.

ADI WARSONO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus