Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat musim pancaroba ini, diketahui gerombolan ubur-ubur mulai memadati kawasan Teluk Jakarta dan terlihat juga mulai mencapai Pantai Ancol, Jakarta Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bulan Oktober ini memang masanya mereka berkembang biak. Setelah masuk musim hujan, nanti akan hilang sendirinya," ujar Manajer Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Rika Lestari di kantornya, Ahad, 6 Oktober 2019 terkait hadirnya ubur-ubur di Pantai Ancol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rika tak menampik ubur-ubur yang ada di Pantai Ancol dapat menyengat manusia. Namun ia memastikan kawasan pantai tak akan ditutup karena adanya fenomena ini. Rika hanya mengimbau kepada para pengunjung untuk tak mendekati atau memegang ubur-ubur yang terlihat di kawasan pantai.
"Kami akan memberikan imbaua tertulis maupun lewat media sosial," kata Rika.
Dari pantauan Tempo pada Ahad pagi 6 Oktober 2019, kawanan ubur-ubur bewarna cokelat mulai terlihat di sekitar Putri Duyung Resort atau sekitar 500 meter dari pantai wisata.
Dua jenis ubur-ubur yang mendadak muncul di Pantai Ancol, Sabtu, 20 Oktober 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Ubur-ubur berbentuk payung itu berenang bebas dan terdiri dari berbagai ukuran, mulai dari sekepalan tangan orang dewasa hingga seukuran jempol. Menurut nelayan sekitar, populasi ubur-ubur ini tak ditemui pada hari-hari biasa.
Fenomena bertambahnya populasi ubur-ubur juga pernah terjadi pada tahun 2018. Peneliti Plankton Laut Puslit Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Arief Rahman menyebut ubur-ubur yang ada di kawasan Ancol berjenis Phyllorhiza atau spotted jelly dan Catostylus atau jelly blubber.
Arief menuturkan, kedua jenis ubur-ubur itu memiliki sel penyengat. Namun, efeknya tergolong lemah. "Hanya gatal-gatal dan merah-merah," kata Arief.
Beberapa hipotesia sebab kemunculan ubur-ubur, di antaranya faktor makanan di Pantai Ancol, perubahan cuaca dan iklim, atau pantai tersebut merupakan lokasi berkembang biak.