Berdaya Setelah Hutan Adat Diakui

Masyarakat adat Kasepuhan Karang di Lebak, Banten, sudah tidak takut mengakses hutan pasca-pengakuan hutan adat. Mereka juga mendirikan koperasi.

17 Agustus 2022 | 00.00 WIB

ic:round-whatsapp file-icons:telegram

Perbesar

Masyarakat adat melakukan ngarengkong yang merupakan memanggul hasil panen padi dengan bambu yang dapat menghasilkan suara di Kasepuhan Karang, Desa Jagaraksa, Lebak, Banten, 10 Agustus 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

Hutan adat Kasepuhan Karang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Desember 2016.
Masyarakat memiliki risalah dokumen kepemilikan.
Masyarakat percaya diri untuk mengakses hutan dan melakukan aktivitas ekonomi.

SEMPAT merantau ke Jakarta, Engkos Kosasih, 28 tahun, warga Kasepuhan Karang, Lebak, Banten, kini tak mau lagi meninggalkan kampung halamannya. Engkos, saat ditemui pada Selasa siang, 9 Agustus 2022, terlihat asyik berkutat dengan mesin roasting (penyangraian) kopi. Dia mengatur suhu mesin itu untuk memastikan kopi hasil panen petani di kampungnya matang sempurna.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

banten

klhk

lebak

hutan-adat

Riri Rahayuningsih

Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2022. Kini menjadi reporter Ekonomi Bisnis dan meliput isu infrastruktur, agraria, energi, hingga properti.

Edisi 6 April 2025