Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KAMPANYE pemilihan presiden memang belum dimulai, tapi Kota Solo kian terlihat menor. Wajah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terlihat dalam berbagai billboard di jalan-jalan utama kota seluas 46 kilometer persegi itu. Pasangan Prabowo-Gibran pun terlihat dominan di beberapa titik kota terkecil keempat di Jawa Tengah itu.
Di Jalan Adi Sucipto, misalnya, papan selebar jalan raya yang menghubungkan Solo dengan Bandar Udara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, menampilkan potret Gibran tengah berpidato dikelilingi massa dalam bentuk animasi. Ada pula foto Prabowo bersanding dengan Presiden Joko Widodo dengan tulisan “Wayahe Prabowo” atau waktunya untuk Prabowo.
Seperti Gibran, Prabowo ditampilkan dalam berbagai rupa. Di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya itu terlihat sedang berjoget. Tertulis pada baliho itu: “Difitnah, diejek, dijelekin, jogetin aja”. Ketua Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno mengatakan baliho itu dipasang oleh pendukung Prabowo-Gibran.
“Sekarang sudah ada koalisi dan ada banyak relawan Prabowo-Gibran,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 12 November lalu. Prabowo-Gibran diusung oleh Koalisi Indonesia Maju, yang terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Garuda, dan Partai Prima.
Tak hanya di Solo, foto Prabowo-Gibran juga terpampang di berbagai papan reklame di sekitar kota itu, seperti Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri. Keduanya digambarkan dengan penuh keakraban. Dua politikus Gerindra dan kolega Prabowo mengatakan pose yang tak kaku itu sengaja dibikin untuk mendapatkan perhatian publik.
Menurut mereka, kubu Prabowo ingin menghindari kesan angker pada Menteri Pertahanan itu. Bagaimanapun, sosok Prabowo lekat dengan militer. Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat itu pun diberhentikan sebagai tentara karena kasus penculikan aktivis pada 1997-1998, sebelum mertuanya, Presiden Soeharto, lengser.
Hampir sama semaraknya dengan baliho Prabowo-Gibran, reklame pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. juga terpacak di pelbagai jalan utama di wilayah Solo Raya. Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Solo Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo mengaku ada beberapa kader partainya yang memasang billboard itu.
Rudy—sapaan akrab Hadi Rudyatmo, mantan Wali Kota Solo—menyatakan pemasangan berbagai alat peraga kampanye bertujuan mengenalkan pasangan nomor urut tiga itu kepada publik. “Kami diminta memastikan kemenangan Ganjar di Solo,” ucapnya. Sedangkan wajah pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, jarang terlihat di Solo dan sekitarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Francisca Christy Rosana dan Septhie Ryanthie dari Solo berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Palagan Mantan Kawan"