Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bagaimana Iriana Jokowi Menggalang Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Ibu negara Iriana Jokowi sudah lama ingin anaknya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi pendamping calon presiden Prabowo Subianto.

19 November 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ibu Negara Iriana, dan putranya Kaesang Pangarep, di Istana Bogor, Jawa Barat, Juni 2017. Tempo/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA kali ditanyai oleh para jurnalis di Surabaya pada Ahad, 22 Oktober lalu, Iriana Jokowi hanya mengacungkan ibu jari. Tak ada kata-kata keluar dari mulut istri Presiden Joko Widodo itu ketika para wartawan meminta komentar soal rencana putranya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Lima hari kemudian, ibu negara pun kembali menyorongkan jempolnya saat ditanyai soal duet Prabowo-Gibran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Di balik acungan jempol itu, rupanya ada peran besar Iriana dalam pencalonan Gibran. Setidaknya sejak awal tahun ini Iriana diam-diam ikut menyiapkan jalan bagi anak sulungnya itu. Namun Gibran sendiri enggan berkomentar ihwal peran ibunya dalam loncatan karier politiknya. “Enggak juga,” kata Wali Kota Surakarta itu di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, pada Kamis, 16 November lalu.

Kepada Tempo, dua kerabat dekat Jokowi dan Iriana yang ditemui terpisah bercerita bahwa ibu negara beberapa kali memberikan sinyal ihwal karier politik Gibran. Iriana disebut meminta dukungan keluarganya agar Gibran bisa masuk Istana Wakil Presiden. Bahkan ia mengarahkan familinya untuk memilih Gibran sebagai pasangan calon presiden yang didukung Jokowi, yakni Prabowo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tatkala keluarga berkumpul dalam perayaan Idul Fitri pada 22 April lalu, ujar narasumber yang sama, Iriana sama sekali tak menyebut nama Ganjar Pranowo. Padahal, sehari sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan baru saja mengumumkan nama mantan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai calon presiden. Jokowi pun hadir dalam deklarasi di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, tersebut.

Dalam pertemuan di rumah Presiden di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Jawa Tengah, Iriana meminta keluarganya tak memilih calon presiden lain. Ia juga menyebutkan bahwa Gibran ada kemungkinan maju dalam pemilihan presiden 2024. Seorang narasumber bercerita, tetamu yang menikmati opor, gudeg, dan ayam goreng pun mengangguk-angguk.

Sebelum kerabat Jokowi berkumpul, Prabowo bertamu ke rumah keluarga Solo bersama putranya, Didit Hediprasetyo, menemui Jokowi, Iriana, serta Gibran. Sejumlah politikus partai pendukung Prabowo mengatakan Menteri Pertahanan itu meminta izin kepada Jokowi untuk menggandeng Gibran sebagai calon wakilnya.

Prabowo Subianto saat bersilaturahmi pada momen Idul Fitri, di Surakarta, Jawa Tengah, 22 April 2023. BPMI Setpres/Lukas

Kepada wartawan, Prabowo menampik jika kunjungan itu disebut punya motif politik. “Anak buah itu sowan atau Lebaran kepada pimpinan,” ucap Prabowo. 

Permintaan Iriana agar keluarga besarnya serempak mendukung lompatan politik Gibran disampaikannya kembali ketika keluarga Solo berkumpul di Gedung Agung Yogyakarta pada saat perayaan Idul Adha, 29 Juni lalu. Sama seperti ketika berkumpul di Solo, di Yogyakarta Iriana mewanti-wanti agar keluarga besarnya satu suara mendukung Gibran. 

Ketika itu Gibran belum memenuhi syarat batas usia sebagai calon wakil presiden sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yaitu 40 tahun. Usianya masih 35 tahun. Seorang kerabat Jokowi yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan tak ada yang mempertanyakan soal syarat tersebut kepada Presiden dan Iriana. Semua terlihat setuju.

Cawapres Gibran Rakabuming Raka menunjukan program pilihannya saat pengenalan pertama pasangan Prabowo Gibran di Indonesia Arena, GBK, Senayan, Jakarta, 25 Oktober 2023. Tempo/Magang/Joseph

Keinginan menjadikan Gibran sebagai calon wakil presiden membuat Iriana belakangan lebih sering berada di Solo ketimbang mendampingi Jokowi di Jakarta. Dua kerabatnya mengatakan Iriana aktif memberi masukan kepada Gibran dan timnya. Iriana pun terlibat dalam penyusunan strategi mengegolkan Gibran sebagai calon wakil Prabowo.

Informasi bahwa Iriana banyak menghabiskan waktunya di Solo didengar pula oleh orang dekat Gibran. Menurut dia, Iriana juga lebih sering berada di Surakarta menjelang Gibran berlaga dalam pemilihan Wali Kota Solo 2020. Saat itu masih ada anggota keluarga yang belum mendukung Gibran karena dianggap membangun dinasti Jokowi.

Iriana pula yang mengkonsolidasikan keluarga Solo agar merestui langkah anaknya. Hingga akhirnya keluarga Jokowi dan Iriana bersepakat mendukung Gibran.

Narasumber yang sama bercerita, Gibran belakangan lebih dekat dengan keluarga Iriana ketimbang paman dan bibi dari ayahnya. Mereka sering memberikan masukan soal gaya komunikasi Gibran agar ia bisa beradaptasi dengan budaya Solo. Sejak 2002, Gibran bersekolah di Singapura dan Australia selama sekitar delapan tahun.



Hingga Sabtu, 18 November lalu, Iriana tak menjawab permintaan wawancara Tempo yang dititipkan kepada Pasukan Pengamanan Presiden di rumah pribadi Jokowi di Solo. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku telah menerima surat tersebut. “Sedang diproses sebagaimana surat masuk lainnya untuk diteruskan dengan memo,” katanya melalui pesan WhatsApp.

Anak bungsu Jokowi dan Iriana, Kaesang Pangarep, enggan menjawab ihwal peran ibunya dalam pencalonan Gibran. Dua kali Tempo mengajukan pertanyaan kepada Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia itu. “Sudah, sudah,” ucap Kaesang sambil naik ke mobilnya di kantor Dewan Pengurus Pusat PSI, Tanah Abang, Jakarta, Kamis, 16 November lalu.

•••

SEORANG kerabat Joko Widodo dan kolega Gibran Rakabuming Raka yang ditemui Tempo bercerita, upaya Iriana mendorong anak sulungnya menjadi calon wakil presiden menguat sejak awal tahun ini. Narasumber ini mengatakan Iriana telah lama memendam kekecewaan terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Kepada lingkaran dekatnya, Iriana kerap menyampaikan bahwa partai banteng memperlakukan Jokowi dengan tidak selayaknya. Kegusaran itu memuncak ketika Jokowi menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 10 Januari lalu. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung bahwa presiden ialah petugas partai.

Megawati juga menyentil manuver Jokowi dalam pemilihan presiden. Jokowi dianggap mencuri start mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dengan menyebut presiden berikutnya  berambut putih. “Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan juga, aduh, kasihan dah,” kata Megawati pada 10 Januari lalu.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Solo Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo mengatakan sebutan petugas partai lumrah untuk seorang kader. “Petugas partai itu juga petugas rakyat. Bacalah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai,” ujar Rudy—panggilan Hadi Rudyatmo—kepada Tempo, Jumat, 10 November lalu.

Hubungan Jokowi dengan Megawati dikabarkan memanas seusai rapat kerja partai itu. Naik-turun hubungan Jokowi dengan PDIP itu mendorong keluarga Solo lebih dekat dengan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto.

Seorang koleganya bercerita, Gibran Rakabuming Raka pada September lalu pernah berdiskusi tentang perkembangan politik, termasuk hubungan keluarganya dengan Prabowo. Dalam diskusi itu, Gibran mengatakan Prabowo berjanji jika terpilih sebagai presiden akan menggunakan dua tahun pertama untuk menuntaskan berbagai proyek Jokowi yang belum kelar.

Seiring dengan menguatnya niat menjadikan Gibran sebagai calon wakil presiden, Iriana menyeragamkan dukungan keluarganya. Ia disebut-sebut mengatur saluran komunikasi keluarga Solo dengan tim inti Gibran yang mengurus kebutuhan-kebutuhan politik. Untuk urusan ini, Iriana mempercayakan kepada Devid Agus Yunanto, ajudan Jokowi sejak menjabat Wali Kota Solo.

Seorang anggota keluarga Jokowi bercerita, tepat seusai konser Tiga Dekade Perjalanan Cinta Ari Lasso di Solo, 10 Juni lalu, Iriana berpesan kepada keluarga besar agar semua komunikasi dilakukan lewat Devid. Ketika itu keluarga Solo tengah berkumpul untuk menonton konser vokalis mantan personel Dewa 19 tersebut.

Devid, menurut sejumlah petinggi partai pendukung Jokowi dan orang dekat Presiden, disebut-sebut kerap mengkoordinasi pergerakan relawan. Devid juga terlibat dalam berbagai acara penggalangan dukungan untuk Gibran sejak ia maju sebagai calon wali kota. Sebelumnya, berbagai urusan keluarga turut dibantu oleh Anggit Nugroho, asisten pribadi presiden.

Iriana pun meminta keluarga tak berkomunikasi soal politik dengan Anggit. Sejumlah orang dekat keluarga Solo yang ditemui Tempo mengatakan Anggit telah lama meminta izin kepada Jokowi untuk mendukung Ganjar Pranowo. Dimintai tanggapan melalui pesan tertulis, Anggit dan Devid tidak memberikan respons hingga Sabtu, 18 November lalu.

Pun Iriana meminta dukungan kepada sejumlah pengusaha senior. Penggalangan itu dilakukan sebelum Gibran resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum sebagai cawapres. Dua kolega keluarga Solo menuturkan, Iriana menyampaikan kepada para tokoh senior Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) bahwa anaknya akan maju dalam pemilihan presiden 2024.

Iriana pun dikabarkan sering bertemu dengan sejumlah pengusaha di Solo. Para pengusaha lama itu juga kawan Jokowi ketika ia masih menjadi pengusaha mebel. Tokoh senior Hipmi, Sharif Cicip Sutardjo, menampik dugaan ada lobi-lobi khusus dari Iriana. Namun ia tak membantah bila sejumlah tokoh Hipmi disebut melabuhkan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran.

“Saya pun ikut bergabung sebagai Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran,” kata Cicip, yang juga politikus Golkar, kepada Tempo, Kamis, 16 November lalu.

Ketua Umum Hipmi Solo Respati Ardi menyampaikan saat ini banyak pengurus organisasinya ikut mendukung Gibran sebagai calon wakil presiden. Ia membantah ada instruksi langsung dari senior-seniornya. “Kami mendukung karena sosok dan pemikiran Mas Gibran yang relate dengan anak muda,” tuturnya.

Respati—kerabat mendiang suami pertama Idayati, adik Jokowi—mengakui bahwa Iriana menjalin hubungan baik dengan tokoh senior di Hipmi. Respati mengatakan Iriana turut menghubungi senior Hipmi ketika Gibran berlaga di Solo. “Selayaknya ibu, pasti membantu anaknya,” ujar Respati ketika ditemui di Solo, Selasa, 14 November lalu.

Saat Gibran berancang-ancang menjadi calon Wali Kota Solo pun Iriana sesungguhnya punya andil. Ia menginginkan Gibran mengikuti jejak politik ayahnya memimpin kota dengan 522 ribu penduduk itu. Permintaan Iriana ini kemudian disampaikan oleh Presiden Jokowi saat bertemu dengan Ketua Dewan Pengurus Cabang PDIP Solo Hadi Rudyatmo.

Rudy bercerita, Jokowi menyampaikan permintaan itu di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung. Saat itu Rudy masih menjabat wali kota. Menurut Rudy, Jokowi meminta bantuannya agar PDIP memberikan rekomendasi kepada Gibran. “Jokowi bilang, ‘Saya dikongkon mbokne (disuruh Iriana)’,” kata Rudy kepada Tempo di Solo, Jumat, 10 November lalu.

Namun Rudy menolak permintaan itu karena pengurus PDIP Solo sudah punya calon lain, Achmad Purnomo. Kepada Jokowi, Rudy menyatakan hanya akan memberikan rekomendasi kepada Gibran jika diinstruksikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Penolakan itu membuat hubungan Rudy dengan keluarga Jokowi berjarak. Belakangan, Megawati menyetujui Gibran menjadi calon suksesor Rudy.

•••

KEINGINAN Iriana mendorong Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden sudah pasti diketahui oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi merestui rencana tersebut meski harus berpisah jalan dengan partai yang selama ini menjadi penyokong utamanya, PDI Perjuangan. Restu Jokowi ini memunculkan skenario mengubah syarat usia minimal calon presiden-calon wakil presiden di Mahkamah Konstitusi.

Sejumlah petinggi partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bercerita bahwa Jokowi meminta Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengurus persoalan itu. Belakangan, Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan gugatan yang diajukan oleh Almas Tsaqibbirru, mahasiswa Universitas Surakarta. MK menyatakan kepala daerah berusia kurang dari 40 tahun bisa menjadi calon presiden dan wakil presiden.

Almas adalah putra Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia, Boyamin Saiman. Boyamin sahabat lawas Jokowi di Solo. Mereka kerap berenang bareng. Kepada Tempo, Boyamin membantah ada permintaan dari Istana Negara untuk mengajukan uji materi Pasal 169 hurf q Undang-Undang Pemilihan Umum itu. Namun ia mengaku ikut memberikan masukan kepada putranya.

Adapun Pratikno membantah terlibat dalam pengurusan perkara itu di Mahkamah Konstitusi. “Saya tidak tahu sama sekali tentang hal ini dan tidak kenal Almas,” ujarnya melalui pesan WhatsApp pada Jumat, 10 November lalu.

Penelusuran majalah ini menemukan Anwar Usman, adik ipar Jokowi, ikut mempengaruhi putusan Mahkamah Konstitusi. Belakangan, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi memecat Anwar sebagai Ketua MK karena dia terbukti melakukan pelanggaran etik berat. Ia terlibat konflik kepentingan karena mengurus perkara yang berkaitan dengan keluarganya.

Beberapa waktu sebelum Anwar Usman membacakan putusan MK pada Senin, 16 Oktober lalu, Iriana bertemu dengan keluarganya. Narasumber yang mengetahui isi pertemuan tersebut bercerita, saat itu Iriana mengatakan putusan MK bakal memberikan jalan bagi Gibran maju sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto. Namun Iriana juga menyampaikan kekhawatiran keluarganya, terutama Gibran, akan dihujani kritik dari masyarakat.

Pada hari yang sama dengan putusan MK dibacakan, Jokowi mengeluarkan pernyataan. Isinya, ia tak mau menanggapi putusan tersebut. “Nanti bisa disalah mengerti seolah-olah saya mencampuri kewenangan yudikatif,” katanya seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Setelah Gibran resmi menjadi calon wakil presiden, Jokowi toh tak berdiam diri. Seorang kerabatnya bercerita, ia memanggil adik iparnya, Wahyu Purwanto, ke Istana Negara pada awal November lalu. Jokowi meminta suami Iit Sriyantini, adik pertamanya, itu membantu memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di Yogyakarta.

Wahyu adalah bagian dari Dewan Pakar Partai NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia kini menjadi calon legislator di daerah pemilihan itu. NasDem mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam pilpres 2024. Wahyu tak merespons pesan dan panggilan telepon Tempo.

•••

TAK semua anggota keluarga Joko Widodo dan Iriana sepakat Gibran Rakabuming Raka menempuh karier politik dengan jalur yang instan. Paman Jokowi, Setyawan Prasetyo, salah satu yang menginginkan Gibran menapaki tangga politik yang bertahap. Setyawan ialah adik bungsu Sudjiatmi, ibu Jokowi.

Dua anggota keluarga Presiden bercerita, Setyawan menitipkan pesan kepada Jokowi melalui seorang kerabat. Pesan itu ia sampaikan sebelum Jokowi terbang ke Cina pada pertengahan Oktober lalu atau sebelum putusan Mahkamah Konstitusi dibacakan. Setyawan meminta Presiden berpikir ulang mengenai restu keluarga inti terhadap pencalonan Gibran.

Iriana mengantar Gibran Rakabuming saat hendak mendaftar sebagai bakal calon Walikota Solo ke DPD PDIP Jawa Tengah di Semarang, Desember 2019. Facebook Gibran Rakabuming Official

Narasumber yang sama mengatakan Setyawan juga menyampaikan harapannya agar Jokowi menuntaskan masa jabatan sebagai presiden dengan akhir yang mulus. Isu politik dinasti dikhawatirkan menggerus tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi. Namun Jokowi tak menyambut permintaan Setyawan.

Kepada Tempo pada Kamis, 16 November lalu, Setyawan tak membantah ataupun membenarkan informasi tersebut. Ia menyatakan peristiwa itu sudah lewat dan Gibran sudah diputuskan sebagai calon wakil presiden. “Kan, enggak mungkin dibalik lagi. Setiap individu punya pilihan,” ujar Setyawan di rumahnya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Langkah keluarga Solo mendorong Gibran menjadi calon wakil presiden membuat Jokowi ditinggalkan kolega lamanya. Anggota Tim 11 yang membantu pemenangan Jokowi pada 2014 dan 2019, Andi Widjajanto, telah berpamit kepada Jokowi untuk mundur dari jabatannya sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Andi kini mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Seorang pejabat di lingkungan Istana Negara mengatakan Presiden memanggil orang kepercayaannya itu pada awal November lalu. Kepada Andi, Presiden memintanya tetap netral atau tak mendukung Ganjar. Namun Andi menolak permintaan tersebut. Hingga Sabtu, 18 November lalu, Andi tak membalas pertanyaan yang diajukan Tempo ke nomor telepon selulernya.

Sebagaimana Andi, sahabat Jokowi semasa di Solo, Eko Sulistyo, kini tak lagi berada di kubu Presiden. Mantan komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) itu bergabung dengan tim pemenangan Ganjar. Eko ikut diboyong Jokowi ke Istana pada 2014. Ia menjadi deputi di Kantor Staf Presiden.

Ditemui di Rumah Aspirasi Ganjar di Jakarta Pusat pada Kamis, 9 November lalu, Eko enggan membeberkan alasannya berpisah jalan dengan keluarga Jokowi dan Iriana. Ia juga ogah membeberkan alasan tak mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Eko menyatakan sudah berpamitan langsung kepada Presiden.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Egi Adyatama, Hussein Abri Dongoran, Septhia Ryantie dari Solo dan Shinta Maharani dari Sleman berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Di Bawah Konsolidasi Si Mbok"

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus