Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bangun Sahur selama Ramadan, Tantangan buat Penderita Insomnia

Bangun untuk makan sahur selama Ramadan adalah tantangan besar buat penderita insomnia atau gangguan tidur, meski tak berarti tak bisa diatasi.

5 Mei 2019 | 09.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
lifedynamix.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Datangnya Ramadan mendatangkan kebahagiaan buat banyak orang. Menjalani rutinitas dengan berpuasa dan merentang sabar diharapkan akan menuai berkah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbuka dengan keluarga tersayang dan menjalankan sahur sebelum subuh, sungguh, suasana yang selalu dirindukan. Masalahnya, bangun pukul 03.00 bagi sebagian orang bukan perkara mudah, apalagi yang mengalami insomnia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Susah tidur dan diminta bangun pukul 03.00 tentu pekerjaan rumah tersendiri. Insomnia adalah kesulitan tidur. Mereka yang insomnia setidaknya sulit tidur tiga malam dalam seminggu. Padahal, tidur yang lelap dan tenang kebutuhan penting.

Orang dewasa butuh tidur minimal 8 jam per hari. Faktanya, hanya 35 persen penduduk kota besar yang memenuhi kriteria tersebut.

Penderita insomnia cenderung mengalami satu atau lebih gangguan tidur, yakni sukar memulai tidur pada malam hari, bangun kepagian, sering terbangun pada malam hari serta durasi tidur kurang dalam waktu lama.

Insomnia terjadi akibat gangguan irama sirkadian tubuh, yakni jam di dalam tubuh yang mengatur produksi hormon, tidur, suhu tubuh dan fungsi lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus