Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Banjir setinggi 2 meter pada awal tahun 2020 pekan lalu, merendam Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Jakarta di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta Rita Hastuti mengatakan banjir tahun ini terbesar sepanjang sejarah seolah ini berdiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SMAN 8 Jakarta berdiri sejak tahun 1958. "Banjir tahun 2012 kalah tingginya. Ini dalam sejarah SMAN 8 tertinggi karena mencapai 2 meter," kata Rita saat ditemui di kantornya, Rabu, 8 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menuturkan tidak menyangka sekolah bakal diterjang banjir begitu besar. Sebab, selama dua tahun SMAN 8 tidak lagi terkena banjir.
Menurut Rita, bah yang merendam sekolah cukup tinggi karena hujan yang cukup ekstrem dan adanya rob di pantai utara Jakarta. Banjir besar itu pun telah diprediksi sebelumnya oleh pihak sekolah karena empat patokan informasi indikasi banjir.
Pertama, kata dia, informasi Bendungan Katulampa meluap dan menyatakan status siaga. Kedua informasi ketinggian di pintu air Ciliwung Depok dan ketiga curah hujan yang tinggi. "Terakhir rob," ujarnya.
Jika hujan deras hanya terjadi di kawasan Bogor, kata dia, sekolah belum tentu terendam banjir. Banjir di awal tahun kemarin terjadi karena empat faktor indikasi banjir semuanya menyumbang. "Dari Bogor, Depok, hujan ekstrem dan rob," katanya.