Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menerbitkan kartu Commuter Pay. Kartu ini dapat digunakan untuk membayar tiket semua moda transportasi serta untuk berbelanja.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, melalui Commuter Pay, pengguna kereta Commuter Line maupun angkutan umum lain hanya perlu memiliki satu kartu untuk bertransaksi. “Kartu ini memudahkan masyarakat dalam bertransaksi,” ujar dia, kemarin.
Kartu Commuter Pay tersedia di loket stasiun kereta Commuter Line mulai Oktober 2020. Kartu yang menggunakan platform Mandiri e-Money ini juga dapat digunakan untuk membayar tarif jalan tol, parkir, tiket kereta MRT dan LRT, bus TransJakarta, Transjogja, Batik Solo Trans, membeli bahan bakar, membayar makanan di restoran, serta berbelanja di toko retail. Pengguna kartu ini dapat mengisi ulang atau top up di mesin ATM dan kantor cabang Bank Mandiri, aplikasi Mandiri Online pada telepon pintar, maupun mitra e-commerce yang sudah bekerja sama dengan Bank Mandiri.
Royke mengatakan Commuter Pay merupakan inisiatif untuk mendukung program Gerakan Nasional Non-Tunai. Bank Mandiri telah menerbitkan 21,6 juta kartu e-Money. Hingga akhir Juli lalu, frekuensi transaksi Mandiri e-Money mencapai 469 juta dengan nilai lebih dari Rp 7,4 triliun.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan kartu Commuter Pay menjadi cara mengurangi transaksi dengan uang tunai. Menurut dia, di tengah pandemi Covid-19, KAI dan anak usahanya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), berupaya menekan transaksi tunai agar antrean di stasiun berkurang. “Tidak perlu mengantre dua kali, antre isi ulang atau membeli tiket harian berjaminan (THB) serta antre menuju masuk gate elektronik stasiun,” kata Didiek.
Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan sejak 3 Agustus lalu pihaknya sudah menambah jumlah stasiun yang khusus melayani transaksi nontunai. Saat ini ada delapan stasiun khusus transaksi nontunai, di antaranya Stasiun Bogor, Cilebut, dan Cikarang.
HENDARTYO HANGGI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo