Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pemilik mobil matik mungkin kesulitan dalam memanfaatkan engine brake atau pengereman dengan memafaatkan putaran mesin. Beda dengan model manual yang mengadopsi pedal kopling yang bisa dimainkan. Padahal, engine brake masih bisa dimanfaatkan pada mobil matik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dikutip dari laman Suzuki, tidak sedikit pemilik mobil matic yang memilih langsung melakukan pengereman mendadak saat mesin dalam putaran tinggi. Padahal, cara ini sebenarnya kurang tepat karena dengan menggunakan engine brake bisa mengurangi beban rem. Apalagi saat melewati jalanan atau medan yang naik turun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teknik engine brake pada mobil bertransmisi manual umumnya dilakukan dengan cara menurunkan gigi tinggi langsung ke gigi rendah. Sedangkan pada mobil matik tentu menggunakan cara yang berbeda. Langkahnya adalah menaikan posisi transmisi dari D ke 2. Dengan cara ini, kecepatan mobil akan langsung berkurang tanpa harus mengerem. Sayang, banyak pemilik yang belum tahu atau sebenarnya sudah tahu, tapi takut mobilnya rusak. Padahal, engine brake jika dilakukan secara benar tidak akan menimbulkan kerusakan mesin mobil.
Hal penting yang harus diingat adalah lakukanlah penurunan gigi secara bertahap, jangan langsung loncat ke level transmisi paling rendah. Jika pada mobil bertransmisi matik, umumnya level D, turun ke level 2 baru ke Low (L).
Apabila pemilik mobil matik masih bingung dengan teknik ini bisa berkonsultasi dengan bengkel resmi atau bengkel langganan yang dipercaya.