Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI Bandar Udara Soekarno-Hatta keduanya bertemu. Hari itu, 7 Juni lalu, bekas juara dunia tinju kelas terbang versi IBF, Ellyas Pical, secara khusus menyambut kedatangan seorang petinju muda. Si yunior baru pulang dari Jepang, membawa kemenangan atas petinju Jepang, Osamu Sato, dalam sebuah pertandingan mempertahankan gelar juara dunia. Pical, 47 tahun, dengan bangga memeluk petinju berusia 23 tahun itu.
Dialah Chris John, pemegang sabuk juara tinju kelas bulu (57,1 kg) versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA). Pemuda kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah, ini merebut gelar juara dunia pada usia enam tahun lebih muda dari Pical. Ia meraihnya pada September tahun lalu setelah menang angka atas Oscar Leon dari Kolombia dalam pertarungan perebutan gelar ad interim. Gelarnya baru diakui setelah pemegang gelar yang sesungguhnya, Derrick Gainer (Amerika Serikat), kalah dalam adu jotos untuk menyatukan gelar IBF dengan WBA melawan Juan Manuel Marquez (Meksiko).
Rupanya, bekas jagoan bela diri wushu itu memang pantas menggenggam sabuk juara. Terbukti, Chris John mampu mempertahankan gelar dengan mengalahkan Osamu Sato. Pada pertarungan berikutnya menghadapi Jose Rojas (Venezuela), yang digelar 13 Desember lalu di Tenggarong, Kutai, ia pun belum kehilangan gelar. Wasit menghentikan pertarungan ini pada ronde keempat karena kedua petinju berdarah akibat berbenturan kepala. Hasilnya seri, dan petinju dari sasana Bank Buana, Semarang, itu tetap juara.
Sejauh ini baru Chris John, Ellyas Pical, Nico Thomas, dan Muhammad Rachman yang pernah meraih gelar juara tinju dunia. Pical mampu merajai kelas terbang versi Federasi Tinju Internasional (IBF) pada 1985-1989. Nico Thomas pernah merebut gelar kelas terbang mini IBF pada 1989. Prestasi ini diteruskan Rachman pada kelas yang sama setelah menang angka atas Daniel Reyes (Kolombia) dalam pertarungan yang berlangsung di Jakarta pertengahan September lalu. Hanya, berbeda dengan Chris, Rachman belum melakukan pertandingan mempertahankan gelar tahun ini.
Sepanjang kariernya, Chris telah bertanding 34 kali dan memenangi semuanya. Dulu, Pical cuma bertarung 22 kali dengan hasil 18 kali menang, empat kalah. Namun, Pical pernah empat kali bertarung di luar negeri, tiga kali menang, sekali kalah, dan pernah tiga kali mempertahankan gelar. Chris John baru sekali bertarung di luar negeri.
Toh, bukan tidak mungkin prestasi Chris John kelak akan melampaui Ellyas Pical. Apalagi, ia masih muda. ”Saya juga ingin menyatukan gelar,” katanya. Itu bisa dengan IBF atau WBC. Ellyas Pical dulu telah mencobanya, dan gagal. Bila tekad Chris John membuahkan hasil, ia akan melampaui kehebatan pendahulunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo