Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kulit terutama wajah tentu mengganggu penampilan dan mengurangi kepercayaan diri. Salah satunya adalah bintik putih yang muncul di wajah tapi juga di dada maupun tubuh lainnya. Penyebabnya bisa bermacam-macam, dari panu, vitiligo, hingga milia. Sebab itu, pengobatannya juga harus sesuai dengan pemicunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umumnya, bercak putih tersebut bukanlah kondisi yang serius. Sangat penting untuk mengetahui penyebab bintik putih di wajah agar dapat diatasi dengan tepat. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bintik putih di wajah serta cara mengatasinya.
Penyebab bintik putih pada wajah
1. Pityriasis alba
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tahap awal, pityriasis alba menyebabkan munculnya bercak merah yang bersisik. Bercak kemudian membaik dan menyisakan warna yang lebih terang daripada kulit di sekitarnya. Umumnya, pityriasis alba dialami oleh anak-anak dan remaja berusia 3-16 tahun. Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, dermatitis atopik, paparan matahari, atau infeksi jamur dianggap berhubungan dengan kondisi ini. Pityriasis alba umumnya dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Namun bintik putih di wajah ini bisa bertahan hingga tiga tahun.
2. Panu (tinea versicolor)
Pada umumnya panu dianggap menular, padahal sebenarnya tidak. Penyakit kulit ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan pada kulit, khususnya jamur Malassezia. Gejala panu dapat berupa bintik putih, atau bercak berwarna lain (seperti merah muda, merah, hingga kecoklatan).
Gangguan kulit ini paling sering dialami oleh penduduk di negara-negara beriklim lembap. Risiko panu juga lebih tinggi pada orang yang memiliki kulit berminyak atau yang mengalami gangguan sistem imun. Sebagian ibu hamil bisa pula mengalaminya karena perubahan hormon.
Cara mengatasi bintik putih karena panu adalah dengan obat antijamur. Meski obat ini dapat dibeli secara bebas, Anda lebih baik mendiskusikannya dengan dokter sebelum menggunakannya. Obat antijamur memiliki banyak bentuk, dari sampo, sabun, hingga krim. Dokter akan memberikan jenis yang sesuai dengan kondisi Anda.
Bila dirasa perlu, dokter juga dapat memberikan obat antijamur untuk diminum, seperti fluconazole. Setelah jumlah jamur dapat ditekan, bintik putih di wajah akan hilang dalam beberapa minggu hingga bulan. Sementara panu yang terjadi pada ibu hamil, umumnya tidak perlu penanganan khusus. Panu akan hilang setelah kadar hormon dalam tubuhnya kembali normal.
3. Milia
Milia terjadi ketika protein pembentuk lapisan terluar kulit (keratin) terperangkap di bawah lapisan kulit. Bintik putih di wajah penderita milia akan tampak menonjol seperti bitil-bintil. Kelainan kulit ini dapat dialami oleh berbagai kalangan usia, termasuk bayi baru lahir, anak-anak, hingga orang dewasa. Bagian wajah yang sering ditumbuhi bintik putih milia meliputi hidung, pipi, dahi dan di sekitar mata. Bahkan, sebagian pengidapnya bisa mengalaminya di dalam mulut.
Milia tidak menimbulkan keluhan gatal atau nyeri, dan umumnya akan hilang dengan sendirinya selama beberapa minggu. Namun jika bintik tidak kunjung hilang dalam beberapa bulan, dokter bisa meresepkan salep retinioid. Bila perlu, tindakan medis lain dapat pula digunakan sebagai cara menghilangkan bintik putih di wajah akibat milia. Contohnya, prosedur mikrodermabrasi dan pengelupasan dengan zat asam tertentu (acid peel). Jika bercak milia pada kulit Anda terasa gatal, Anda bisa mengoleskan krim hidrokortison untuk menguranginya.
4. Vitiligo
Vitiligo akan membuat kulit penderita kehilangan pigmennya. Selain bintik putih di wajah, bercaknya bisa timbul di sekitar lengan, kaki, hingga organ intim. Bercak-bercak putih vitiligo yang muncul juga terkadang bisa semakin lebar seiring berlalunya waktu. Serangan vitiligo pun tidak terbatas oleh usia. Namun gejala umumnya baru akan timbul pada usia 20 tahun ke atas.
Hingga saat ini, penyebab vitiligo belum diketahui dengan pasti. Kondisi ini bisa termasuk penyakit autoimun dan memilki faktor risiko berupa keturunan, stres, serta paparan zat kimia. Untuk mengembalikan warna kulit penderita dan mencegah penyebaran bercak putih, dokter dapat memberikan obat oles atau terapi cahaya ringan. Obat minum juga mungkin diresepkan.
Bila benar-benar dibutuhkan, pencangkokan kulit (skin graft) juga bisa dilakukan oleh dokter untuk mengatasi bintik putih di wajah karena vitiligo. Dokter akan mengelupas kulit di bagian lain tubuh dan menempelkannya di bagian yang mengalami vitiligo.
5. Idiopathic guttate hypomelanosis
Idiopathic guttate hypomelanosis juga dikenal sebagai bintik putih matahari (white sun spots). Bintik ini bisa muncul dengan diameter 1-10 milimeter. Penyakit kulit langka ini paling umum dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki warna kulit yang terang. Selain bintik putih di wajah, bercak juga dapat muncul di lengan, punggung, dan betis bagian depan (tulang kering).
Paparan sinar matahari yang terlalu lama merupakan penyebab idiopathic guttate hypomelanosis. Namun Anda tidak perlu cemas karena kondisi ini tidak berbahaya. Hingga sekarang, belum ada obat atau tindakan medis yang benar-benar mampu menghilangkan bintik putih di wajah akibat idiopathic guttate hypomelanosis. Sebagai laternatif penanganannya, Anda dapat menyamarkannya dengan mengoleskan krim steroid atau menjalani prosedur dermabrasi di klinik kecantikan.