Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
S
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
EBELUM halalbihalal Partai Golkar Sumatera Utara dimulai, Musa Rajekshah menerima tetamu di salah satu ruangan di kantor partai beringin di Medan. Pada 27 April 2024 itu, para ketua Golkar kabupaten dan kota di Sumatera Utara menyampaikan dukungan kepada Musa, yang kerap disapa Ijeck, untuk maju sebagai calon gubernur. Musa, Ketua Golkar Sumatera Utara, dianggap lebih layak mendapatkan tiket dari Golkar ketimbang menantu Presiden Joko Widodo, Muhammad Bobby Afif Nasution.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena Bang Ijeck kader Golkar, tak seperti Bobby,” kata Ketua Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia Golkar Sumatera Utara Riza Fakhrumi Tahir menceritakan kembali pertemuan itu pada Rabu, 8 Mei 2024.
Seorang pengurus Golkar tingkat daerah yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengamini cerita Riza. Kepala daerah inkumben di salah satu kabupaten ini bercerita, Musa dekat dengan pengurus Golkar provinsi. Selama menjabat Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023, Musa juga lancar berkomunikasi dengan rekan sesama partai.
Sokongan dari para kolega disambut Musa dengan tangan terbuka. Dalam halalbihalal, Musa lantas mengumumkan akan maju sebagai calon gubernur. Pentolan organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila itu berkelakar bahwa dia tidak akan mau maju jika diajukan sebagai calon Wakil Gubernur Sumatera Utara. “Kan, sudah pernah jadi wakil gubernur,” ujar Musa.
Rencana Musa bisa buyar jika partainya menjatuhkan pilihan kepada Bobby Nasution. Wali Kota Medan itu maju dalam pemilihan kepala daerah 2020 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kini suami Kahiyang Ayu itu telah keluar dari PDI Perjuangan dan sedang mendekati Golkar agar dicalonkan dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara.
Bobby, misalnya, terlihat menghadiri pembekalan calon kepala daerah di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar pada Sabtu, 6 April 2024. Saat itu Bobby hanya menjawab singkat pertanyaan wartawan mengenai rencananya maju sebagai calon gubernur. “Insyaallah,” ucapnya. Musa tidak hadir dalam acara itu karena sedang berada di Jepang.
Relawan pendukung Bobby pun sudah mulai bergerak. Ketua Rumah Kolaborasi Bobby Nasution, Muhammad Asril, menuturkan, organisasinya mulai rutin menggelar diskusi mengenai langkah politik Bobby. Para pendukung juga sudah memasang reklame bergambar Bobby. “Pesannya mendorong Bang Bobby sebagai calon gubernur,” kata Asril pada Kamis, 9 Mei 2024.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan partainya telah memberikan surat penugasan kepada Bobby untuk maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara. Surat yang sama diserahkan kepada Musa. Menurut Airlangga, sebelum memutuskan siapa yang bakal disorongkan, Golkar akan menilai peluang keduanya memenangi pemilihan. “Golkar akan melakukan evaluasi,” ujarnya pada April 2024.
Di Sumatera Utara, Golkar bisa mengajukan sendiri calon gubernur dan calon wakilnya. Perolehan kursi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara hasil pemilihan legislatif 2024 meningkat dari 15 menjadi 22. Jumlah kursi itu melebihi syarat untuk ikut dalam pemilihan gubernur, yakni 20 persen dari jumlah kursi DPRD provinsi. Total kursi DPRD Sumatera Utara sebanyak 100.
Pengurus Golkar Sumatera Utara, Riza Fakhrumi Tahir, mengungkapkan ada kegelisahan di dalam partainya menjelang pemilihan gubernur ini. Para pengurus, kata Riza, khawatir Jokowi akan campur tangan dalam pemberian rekomendasi partai kepada calon Gubernur Sumatera Utara. “Hari ini Golkar enggak nyaman dengan cawe-cawe,” tutur ketua tim penjaringan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah Golkar Sumatera Utara tersebut.
Riza juga mendapatkan informasi bahwa sejumlah orang yang mengaku-ngaku dekat dengan Bobby mulai bergerilya mendekati pengurus Golkar tingkat kabupaten dan kota. Menurut Riza, mereka menawarkan bantuan untuk mendapatkan surat rekomendasi Golkar dalam pemilihan bupati ataupun wali kota. “Bahkan ada yang gembar-gembor bisa membantu sampai pemenangan,” ucap Riza.
Bobby Nasution menghadiri acara pengarahan bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 6 April, 2024. Tempo/Yohanes Maharso.
Musa Rajekshah mengetahui manuver tersebut. Karena itu, kata Riza, Musa makin sering bertemu dengan pengurus partai beringin di daerah untuk membendung gerakan liar tersebut. Pada Selasa, 7 Mei 2024, Musa mengumpulkan sejumlah pengurus Golkar Sumatera Utara yang ingin maju sebagai calon kepala daerah. Termasuk pengurus, total ada 243 orang yang mendaftar untuk maju sebagai calon kepala daerah dari Golkar.
Golkar Sumatera Utara juga akan menyeleksi calon kepala daerah dengan menggunakan lembaga survei. Setelah hasil survei keluar, barulah Golkar mengeluarkan surat rekomendasi bagi calon kepala daerah. Survei rencananya dilakukan tiga kali. Salah satunya dengan sigi menggunakan jasa lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Pendiri SMRC, Saiful Mujani, hadir dalam acara yang digalang Musa.
Adapun untuk memuluskan rencananya maju sebagai calon gubernur, Musa getol menemui pengurus Golkar pusat. Salah satunya Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa. Menurut Erwin, dalam pertemuan di sebuah kedai kopi di pusat belanja Plaza Senayan, Jakarta, pada akhir April 2024, ia dan Musa berdiskusi tentang pemilihan Gubernur Sumatera Utara. Obrolan menyerempet kebutuhan logistik, siapa kandidat calon wakilnya, hingga soal Bobby Nasution. “Macam-macam diskusinya,” ujar Erwin kepada Tempo, Kamis, 9 Mei 2024.
Erwin juga membenarkan informasi bahwa Musa tak akan mau berhadap-hadapan dengan Bobby jika keduanya maju sebagai calon gubernur. “Bobby dan Ijeck itu berteman, hubungannya baik, saling menghargai,” tuturnya.
Bobby Nasution belum merespons surat permintaan wawancara yang dikirimkan Tempo melalui orang dekatnya. Namun, kepada wartawan di Balai Kota Medan pada 16 April 2024, Bobby mengaku sudah menyampaikan niatnya kepada sejumlah partai untuk maju sebagai calon gubernur. “Partai melihat kinerja kita. Saya akan menyelesaikan tugas sebagai wali kota karena mereka melihat kinerja dulu,” katanya.
Adapun Musa Rajekshah sempat mengatakan akan menjawab pertanyaan Tempo tentang langkahnya dalam pemilihan gubernur. “Nanti setelah saya selesaikan kegiatan,” ujarnya pada 10 Mei 2024. Tapi, hingga tenggat, dia tak kunjung memberikan penjelasan.
Sebelumnya, dalam acara halalbihalal Golkar Sumatera Utara akhir bulan lalu, Musa mengatakan telah bertemu dengan Bobby sebelum abang ipar Gibran Rakabuming Raka itu berangkat umrah ke Arab Saudi. Musa menyampaikan, ia dan Bobby sepakat menjaga hubungan dan menerima apa pun keputusan Golkar ihwal calon Gubernur Sumatera Utara. “Penugasan ini untuk kita berdua, tapi bukan menjadi persaingan ataupun perpecahan,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Defara Dhanya Paramitha dan Mei Leandha dari Medan berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Dua Surat Penugasan di Sumatera Utara".