Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo atau Jakpro Widi Amanasto menyebut pembangunan sirkuit Formula E kini memasuki tahap pengaspalan. Menurut dia, pembangunannya sudah sesuai dengan jadwal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau diaspal sih sudah, lihat saja langsung. Nanti kan kami perlihatkan langsung," kata dia saat dihubungi, Jumat, 4 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, informasi soal pengaspalan lintasan Formula E diunggah pemilik akun Youtube WPS Channel. Dalam video itu tampak pengaspalan sirkuit sedang dikerjakan, misalnya di trek lurus sepanjang 600 meter, jalan sebelum mengarah ke tikungan pertama (T1), hingga T1 dan T2.
Beberapa titik masih dalam tahap penghamparan dan pemadatan sebelum kemudian diaspal. Widi belum mengetahui detail persentase perkembangan pembangunan sirkuit balap mobil listrik itu.
Dia berjanji bakal mengajak awak media untuk melihat langsung ke lokasi. "Kami janji secara periodik akan kami update terus," ujar dia.
Sebelumnya, PT Jakpro mengundang awak media memantau pembangunan lintasan balap mobil listrik internasional itu pada 23 Februari 2022. Saat itu, pembangunan sudah mencapai 25,4 persen.
Dari pantauan Tempo, sekitar 100 meter selemparan pandang dari gerbang pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, terlihat ekskavator menyendok tanah untuk lintasan balap mobil listrik Formula E. Ketika gerbang kedua berteralis dibuka, tampak lebih jelas lagi hamparan luas tanah basah yang sebagian telah dilapisi material aspal dan beton.
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama selaku kontraktor proyek diberi waktu merampungkan pembangunan sirkuit dalam 54 hari. Pembangunannya ditargetkan selesai pada April 2022.
"Jadi, kalau kami bekerja 54 hari dengan nilai 100 persen, maka satu harinya harus mencapai kurang lebih sekitar dua atau 1,8 persen," kata Manajer Senior PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Ari Wibowo di lokasi sirkuit, 23 Februari 2022, dilansir dari Antara.
Selain keterbatasan waktu, Ari mengatakan kontraktor menghadapi kendala lain yaitu jenis tanah lunak di lokasi balapan tersebut. Untuk mengatasi masalah tanah lunak di zona 5 proyek ini, PT Jaya Konstruksi memanfaatkan bambu.
Dari lima zona konstruksi sirkuit, Zona 5 berada di bagian tanah lunak yang sukar dikerjakan. Panjangnya kira-kira satu kilometer.
Sekitar 40 persen konstruksi sirkuit Formula E difokuskan di Zona 5. "Zona 5 ini paling sulit dan paling menguras energi dan konsentrasi," ucap dia.
LANI DIANA | EKA YUDHA SAPUTRA