Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Buntalan dari zaman belanda

H. djarkasih terperanjat. ada buntalan jatuh dari atap rumah yang baru dibelinya. ternyata barang peninggalan pada zaman belanda, senilai rp 1 juta. djarkasih mengembalikannya kepada penjual rumah.(ina)

17 September 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA mulai membersihkan rumah yang baru saja dibelinya, Haji Djarkasih terperanjat. Dari langit-langit rumah tua itu tiba-tiba jatuh sebuah buntalan kain, nyaris menimpa kepala Pak Haji. Setelah beberapa saat menenangkan diri, ia mencoba membuka buntalan usang itu. Mata petani cengkih dari Desa Narimbang, Sumedang (Ja-Bar) itu terbelalak. Isinya: 50 helai kain batik antik 40 bahan kebaya, beberapa sarung, selendang, dan pakaian laki-laki. Semua diperkirakan dibuat pada zaman Belanda dan Jepang -- tapi tetap utuh dan tampak baru. Belum cukup. Dalam buntalan yang sama ia temukan pula sebilah keris dan sekantung uang logam perak. Menurut Haji Djarkasih, semua bernilai lebih dari Rp 1 juta -- jumlah yang cukup besar, karena rumah itu sendiri berharga Rp 1,7 juta. Tapi Djarkasih merasa harta karun itu bukan miliknya. Meskipun orang Sunda sudah sepakat uteuk tongoh, walang taga: jika terjadi jual beli rumah, semua yang ada dalam rumah kosong itu jadi milik pembeli. Dengan suka cita benda-benda itu pun diterima Hidayat, si penjual rumah. Ia menduga, almarhum ayahnya yang meninggal 1950 sengaja menyembunyikan semua itu agar lepas dari rampasan Belanda, Jepang, atau gerombolan DI. Tapi sebelum almarhum ingat pada simpanannya, ia keburu meninggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus