Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Yang merokok buta huruf

Di kampus ITB ada bioskop. cara untuk melarang penonton merokok, muncul slide "yang merokok buta huruf" berikutnya muncul wajah khomeini, seraya berkata "selamat nonton anak-anakku". (ina)

17 September 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI kampus ITB, Bandung, sejak beberapa waktu lalu ada ruang kuliah disulap menjadi bioskop. Tiga kali semingu: Rabu, Sabtu, dan Minggu. Bisnis ini dikelola Liga Film Mahasiswa (LFM). Film yang dimainkan sering sama dengan yang tengah diputar di bioskop kelas menengah di kota itu. Tapi harga karcis di LFM cuma sepertiganya, yaitu Rp 300. Lumayan. Penontonnya lebih banyak cowok. Mungkin malu juga bawa pacar. Tentu ruang pengap oleh asap rokok. Untuk menjinakkan mereka, di layar muncul peringatan: "Di ruang ini dilarang merokok". Ternyata banyak yang bandel. Maka muncul satu slide lagi: "Yang masih merokok ... buta huruf !" Merasa dipermalukan di muka umum begitu, pcnonton mematikan puntung satu per satu. Penonton pun grrr. Slide berikutnya muncul dengan wajah Khomeini menuding penonton seraya berkata: "Selamat menonton, anak-anakku . . .". Dan film pun main.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus