Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Camat Kelapa Gading M Hermawan dikabarkan tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Sulianti Saroso, pukul 11.50.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, membenarkan kabar duka tersebut. "Iya benar," kata Dwi melalui pesan singkatnya. "Untuk penyebabnya akan ada keterangan resmi berikutnya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meninggalnya Camat Kelapa Gading juga disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan melalui pesan singkat yang tersebar berantai di media sosial.
"Innalillahi wa inna illaihi rajiun. Kembali kabar duka. Bapak M. Hermawan, Camat Kelapa Gading wafat pada pukul 11.50, 19 Sept 2020 di RSPI Sulianti Saroso. Mohon doa dari semua utk Almarhum, dan mari segerakan ambil wudhu, selenggarakan sholat ghaib utk almarhum bersama keluarga di rumah masing-masing. Anies Baswedan," tulis Anies.
Pada Rabu, 16 September kemarin, kabar duka juga menyelimuti Pemerintah DKI Jakarta. Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah tutup usia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu, 16 September 2020, pukul 12.55. Pria berdarah Betawi itu telah menduduki Sekda DKI sejak 17 Juli 2014.
Saefullah telah menjadi Sekda sejak Gubernur DKI dijabat Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan. Sebelum menjadi Sekda, Saefullah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat pada tahun 2008 - 2014.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan pria kelahiran 11 Februari 1964 itu meninggal karena shock sepsis irreversible dengan ARDS bagi pasien terkonfirmasi COVID-19.
"Siang ini, Bapak Sekda kita, Bapak Saefullah, telah berpulang. Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible dengan ARDS, yaitu kerusakan pada jaringan paru akibat infeksi Covid-19, sehingga menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki," kata Widyastuti melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 16 September 2020.
Infeksi virus corona itu menyebab almarhum sulit bernafas karena tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai. "Mari kita semua doakan agar Bapak Saefullah dilapangkan di sisi-Nya," terang Widyastuti.