Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang menggenangi underpass atau terowongan depan Gandhi School, Kemayoran Jakarta Pusat hingga kemarin sore masih belum surut. Pusat Pengelolaan Kemayoran yang bertanggung jawab atas kawasan tersebut bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus berupaya mengatasi banjir tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PPK Kemayoran disebut telah mengerahkan tim untuk menyedot air. Penyedotan itu dilakukan dengan dua mesin pompa air milik mereka. Pihak Direktorat Pemberdayaan PPK Kemayoran menyebut selain faktor cuaca ekstrem, banjir di terowongan itu juga diakibatkan banyaknya sampah yang hanyut terbawa air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Alhasil, pompa ar yang ada di lokasi tersumbat. "Sehingga dibutuhkan tambahan tim gabungan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI untuk menyediakan empat mesin pompa, Damkar dua pompa, dan Kementerian PUPR sebanyak 11 pompa," seperti tertulis dalam keterangan yang dikeluarkan PPK Kemayoran.
Pihak PPK Kemayoran berencana memodifikasi desain jalan dan saluran air. Tujuannya untuk menyelesaikan persoalan banjir yang kerap merendam area tersebut. Dengan modifikasi itu, aliran air yang ada nantinya tak hanya berpusat pada satu titik saja.
Hingga Sabtu siang, 25 Januari 2020, Underpass Gandhi Kemayoran masih tergenang banjir setinggi 4 meter. Sejumlah petugas, termasuk 7 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengupayakan banjir surut. Mereka memompa air ke tempat pembuangan terdekat.
Lurah Kebon Kosong Kemayoran, Suparjo, mengatakan banjir mulai menggenangi terowongan tersebut sejak Jumat siang akibat hujan yang terus turun sejak pagi harinya. Suparjo mengatakan bahwa ketinggian air sempat mencapai 5 meter. Saat ini, air sudah mulai surut sekitar satu meter usai dipompa sejak Jumat sore. "Jumat siang mulai tergenang karena hujan terus air menuju ke sini semua," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Suparjo menyebut Underpass Gandhi Kemayoran hampir saban tahun tergenang banjir manakala terjadi hujan lebat. Ia mencontohkan, pada pekan ini terowongan itu telah dua kali direndam banjir yaitu pada Kamis dengan ketinggian 2 meter dan sekarang yang masih merendam setinggi 4 meter. "Kalau hujan deras air mengalir ke sini terus naik,"ujar dia.
Suparjo berharap agar pemerintah segera mencari solusi karena sudah kejadian setiap tahun. Kejadian ini kata dia cukup mengganggu aktivitas warga karena harus menggunakan jalan lain.