Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cara Sederhana Meningkatkan Kecerdasan Otak Sejak Bayi

Ada banyak cara yang dilakukan orang tua untuk menstimulasi kecerdasan anak, tapi ada yang paling sederhana

18 Desember 2017 | 17.55 WIB

Ilustrasi bayi. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi bayi. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak cara yang dilakukan orang tua untuk menstimulasi kecerdasan anak dan membantu mereka belajar bicara. Misalnya memperdengarkan musik sejak mereka masih di dalam kandungan, memberi mainan edukatif, membacakan buku, juga tidak lupa menyiapkan aneka makanan bergizi agar nutrisi untuk otak terpenuhi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun banyak yang lupa atau tidak menyadari, ada hal sederhana yang tak kalah penting dalam pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan otak juga kemampuan komunikasi anak yaitu kontak mata. Sejak dullu ilmuwan meyakini, ketika Anda berinteraksi dengan bayi, detak jantung dan emosi akan tersinkronisasi dengan bayi Anda.

Baca juga:
Jangan Beri Susu Siap Minum pada Balita, Ini Alasannya
7 Hal yang Membuat Kontak Mata dengan Bayi Maksimal
Kenali Kelainan Retina Mata Bayi Prematur yang Berisiko Kebutaan
 

Kontak Mata dengan Bayi Bermanfaat untuk Kecerdasan dan Kemampuan Komunikasinya (Depositphotos)

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penelitian yang dilakukan terhadap 36 bayi menggunakan elektroensefalografin (EEG), alat untuk merekam aktivitas elektrik di otak, terlihat bahwa ketika bayi melakukan kontak mata dengan ibu mereka, gelombang otak mereka akan selaras dan tersinkronisasi. Dalam kondisi gelombang otak seperti itu, bayi akan melakukan usaha lebih besar untuk banyak mengeluarkan suara.

Victoria Leong yang memimpin penelitian ini menjelaskan bahwa ketika orang tua dan bayi saling menatap, mereka menyampaikan sinyal tentang kesediaan dan keinginan mereka untuk saling berkomunikasi. "Mekanisme ini akan mempersiapkan orang tua dan bayi untuk berkomunikasi dengan menyelaraskan kapan harus bicara dan kapan harus mendengar, sehingga membuat proses belajar (bicara) lebih efektif,” ujar Leong dalam wawancara dengan The Telegraph.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus