Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia terus mencari bukti kecelakaan proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) dengan meneruskan olah tempat kejadian perkara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk mendapatkan bukti-bukti, yang nantinya akan disita kepolisian," ujar Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri Komisaris Besar Ulung Kanjaya di lokasi kejadian, Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Rabu, 21 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu yang akan dicari, ujar Ulung, adalah thread bar atau besi ulir penahan cetakan kepala kolom. Besi itu bakal diuji kekuatannya, dan diperiksa apakah patah atau mengalami deformasi. Dari pengujian itu, ujar dia, nantinya bisa diketahui daya tahan terhadap beban coran yang diberikan. "Apakah mampu memegang beban coran, itu akan diuji.Juga kekuatan komposit keseluruhan."
Ulung menduga, terjadinya kecelakaan itu berkaitan dengan kekuatan pembesian di sana. "Kalau cukup kuat kan ini (thread bar) enggak akan melorot, nah itu yang menyebabkan corannya tumpah ke bawah," kata Ulung.
Saat ini, kata Ulung, yang akan dilakukan Puslabfor Polri adalah memotong besi-besi bekas rangka cetakan kontruksi tol Becakayu yang masih menjuntai di kolom itu. Besi-besi yang “dicukur” tersebut selanjutnya diperiksa. Lalu, untuk pengujian di laboratorium, menurut dia, memakan waktu paling cepat satu pekan.
Kecelakaan kerja itu terjadi pada Selasa dinihari, 20 Februari 2018. Saat itu, cetakan kepala kolom pada proyek Tol Becakayu di Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambrol. Akibatnya, tujuh orang pekerja terluka.
Saat ini, enam pekerja koran melorotnya beso tol Becakayu telah dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, dan seorang dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Keenam korban yang ada di RS UKI Cawang tersebut yaitu Supri, 46 tahun, Kirpan (36), Sarmin (45), Rusman (35), Joni Arisman (40), dan Agus (17). Sedangkan korban yang di RS Polri Kramat Jati bernama Waldi (41).