Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
BPOM menganggap sel dendritik yang digunakan adalah untuk terapi kanker, bukan vaksin.
Tim riset vaksin Nusantara tidak melakukan pengujian mutu pada setiap produknya.
BPOM mendapati ada data keamanan yang diganti dengan menghilangkan data lama.
RISET vaksin sel dendritik SARS-CoV-2 atau vaksin Nusantara berujung damai setelah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa meneken nota kesepahaman, kemarin. Padahal sebelumnya BPOM berkukuh bahwa riset vaksin itu harus mematuhi kajian ilmiah. Berikut ini catatan BPOM terhadap uji klinis fase 1 vaksin Nusantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo