Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cerita Meisya Siregar Memutihkan Gigi dengan Veneer Komposit

Awalnya, Meisya Siregar tidak ingin menggunakan veneer karena dia sudah merawat giginya dengan baik dari kecil.

10 April 2019 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Meisya Siregar di acara Dental Forum Expert, Jakarta Selatan, Selasa 9 April 2019 . empo/Astari Pinasthika Sarosa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presenter Meisya Siregar memutuskan untuk memutihkan gigi menggunakan veneer komposit. Sebagai seorang figur publik yang sering tampil di televisi dan juga berbagai acara, ia merasa perlu memiliki gigi yang putih untuk menambah kepercayaan diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya, Meisya Siregar tidak ingin menggunakan veneer karena dia sudah merawat giginya dengan baik dari kecil. Ibu tiga anak ini pun sempat mencoba bleaching. “Akhirnya aku coba bleaching, dapat warna 1-2 tingkat lebih putih. Tapi bleaching itu luar biasa membuat gigi aku cenderung jadi sensitif banget,” jelas Meisya Siregar di acara Pepsodent, Jakarta Selatan, Selasa 9 April 2019.

Istri penyanyi Bebi Romeo ini, mengaku sering merasa pusing karena giginya sangat sensitif. Pemutihan gigi dengan cara bleaching memang menggunakan bahan kimia yang bisa membuat gigi menjadi sensitif. Setelah konsultasi dengan dokter gigi dan rutin menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif, ia berani mencoba cara lain untuk memutihkan giginya.

Meisya Siregar akhirnya memutuskan untuk menggunakan veneer, yaitu bahan yang digunakan untuk melapisi gigi agar terlihat lebih putih dan rapi. “Ada dua pilihan. Veneer porcelain lebih mahal. Gigi juga harus disesuaikan, pekerjaannya juga lama banget, enggak cukup sekali selesai dan harus beberapa kali. Sedangkan veneer komposit lebih cepat, tidak ada pengikiran dan hanya ada pengasahan sedikit saja,” lanjut Meisya.

Selain itu, menurut Mesiya veneer komposit tidak mengubah bentuk gigi, jadi terlihat lebih natural. Harganya juga lebih murah dibanding veneer porcelain. Namun, tentu ada juga kekurangan dari veneer komposit. “Kekurangannya veneer komposit itu menyerap warna,” kata Meisya Siregar.

Misalnya jika makan dan minum yang mengandung warna yang kuat, warna gigi cepat berubah. Jadi, Meisya harus kembali ke dokter untuk membersihkannya. Selain itu, veneer komposit juga tidak permanen seperti veneer porcelain, dan bisa dilepas kapan saja. Meski begitu, Meisya Siregar merasa puas dengan hasil veneernya. Dia menjadi lebih rajin menjaga giginya, karena ingin menjaga warna gigi agar selalu terlihat putih dan cantik.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus